Jokowi Minta Pemda Alokasikan Anggaran Pengendali Harga Pangan

Presiden Jokowi memberikan kewenangan kepada masing-masing daerah untuk menciptakan inovasi.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 04 Agu 2016, 11:13 WIB
Presiden Joko Widodo saat wawancara khusus dengan SCTV di Long Room Istana, Jakarta, Rabu (20/7). Menurut Jokowi adanya Tax Amnesty bisa membuat Rupiah menguat terhadap Dolar Amerika. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan kepada para pemerintah daerah, baik Gubernur, Bupati ataupun Walikota untuk tidak menganggap remeh pekerjaan pengendalian harga pangan di wilayah masing-masing.

Jokowi menuturkan, pertumbuhan ekonomi yang berkualitas itu tergantung juga dari harga bahan pangan yang tercermin melalui laju inflasi. Untuk itu ia meminta, pemerintah daerah untuk meningkatkan inovasi dalam pengendalian inflasi ini.

Jokowi mengusulkan untuk bisa dilakukan oleh masing-masing Gubernur, Bupati, dan Walikota dengan mengalokasikan anggaran untuk pengendalian harga pangan itu.

"Jadi kalau harga itu sudah bergejolak, pemerintah daerah itu bisa langsung intervensi," kata Jokowi dalam acara Rakornas Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (4/8/2016).

Mengenai bentuk intervensinya, Jokowi‎ memberikan kewenangan kepada masing-masing daerah untuk menciptakan inovasi. Ia mencontohkan inovasi yang ada di Jawa Timur dan DKI Jakarta.

Di Jawa Timur, Gubernur menciptakan inovasi intervensi harga di bidang transportasi. Karena di Jawa Timur, harga transportasi menjadi satu instrumen yang rentan penyumbang inflasi‎.

Sedangkan di DKI Jakarta, Jokowi menyebutkan bentuk intervensi yang dilakukan Gubernur adalah untuk komoditas pangan daging sapi. Ketika harga daging sapi di pasaran Rp 120 ribu, Gubernur DKI Jakarta menjual daging dengan harga Rp 39 ribu, dimana selisih harganya disubsidi oleh pemerintah daerah.

"Kita itu harus tahu detail di lapangan seperti itu, jangan terjebak rutinitas monoton yang justru akan menghambat negeri ini untuk berkembang," ujar Jokowi. (Yas/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya