16 Tim Indonesia Mengejar Mimpi ke Final Dunia DNC 2016

Tim yang menjadi juara akan dibimbing Jacksen F Tiago untuk tampil pada Final Dunia DNS 2016 di Paris, Prancis, Oktober nanti.

oleh Risa Kosasih diperbarui 21 Jul 2016, 17:50 WIB
Jacksen F Tiago akan membimbing juara nasional DNS 2016 pada ajang Final Dunia DNS di Paris, Prancis, Oktober mendatang.

Liputan6.com, Jakarta- Sebanyak 16 tim sekolah sepak bola (SSB) dari seluruh Indonesia akan bersaing untuk menjadi juara final nasional Danone Nations Cup (DNS) 2016 di di Stadion Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta, 23-24 Juli mendatang. Nantinya tim yang tampil sebagai juara akan mewakili Indonesia di Final Dunia Danone Nations Cup (DNC) 2016 yang berlangsung di Stade de France, Paris, Prancis, 16 Oktober mendatang.

Tim yang menjadi juara bakal dibimbing Jacksen F Tiago. Sebelumnya, eks pelatih Timnas Indonesia itu pernah membimbing Tim SSB Asad 313 asal Purwakarta pada ajang Final Dunia DNS 2014 di Brasil. Saat itu, langkah SSB Asad 313 terhenti di perempat final.

"Semoga saya bisa memberikan pengalaman dan ilmu sejak saya melatih 2014 di DNC. Saya sudah pernah melatih tim senior dan sekarang saya berkomitmen dengan adik-adik di sini," kata Jacksen dalam jumpa pers AQUA DNC 2016 di Hotel Ritz-Carltron, Jakarta, Kamis (21/7/2016) siang

AQUA DNC sudah diselenggarakan sejak 2002 di Indonesia. Nama-nama bintang sepak bola seperti Andik Vermansyah, Evan Dimas, Muchlis Hadi Ning Syaifullah, hingga Rasyid Bakrie merupakan alumni turnamen sepak bola tahunan ini.

"Kalau boleh saya kasih saran, anak-anak di sini harus melihat video tim kita waktu di Brasil (2014), agar bisa merasakan manisnya partai final," ucap Jacksen.

"AQUA DNC membuat saya bahagia, karena saya bekerja tapi seperti bermain dengan anak saya di halaman rumah," ujar mantan pelatih Persipura Jayapura dan Penang FA itu lagi.

Penyerang PSM Makassar Muchlis Hadi yang juga hadir dalam acara ini mengaku gagal berangkat ke Final Dunia DNC 2005. Namun, hal itu tak membuat mantan pemain Timnas U-23 tersebut patah semangat. Ia terus mengejar karier di dunia sepak bola.

"Waktu dulu saya tidak berangkat, tentu sedih. Tetapi, kekalahan itu awal kesuksesan. Jangan putus semangat dan terus latihan," tutur Muchlis.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya