Ahok Akan Kelola Bantargebang seperti Atur Sungai Jakarta

Oleh karena itu, Ahok menilai pengelolaan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang bukanlah hal sulit.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 21 Jul 2016, 14:43 WIB
Kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang pasca penghadangan truk sampah DKI Jakarta, Rabu (4/11/2015). Bantar Gebang terlihat sepi dari pemulung. (Liputan6.com/ Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan pengelolaan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang bukanlah hal sulit. Sebab, Pemerintah Provinsi DKI pernah membenahi pengelolaan kebersihan sungai yang tak kalah rumit.

Dia mengklaim DKI sukses mengelola sendiri (swakelola) pembersihan sungai.

"Kerja biasa saja. Enggak beda dengan sungai-sungai. Dulu juga pakai swasta, angkut sampah dari sungai kan semua swasta, yang kerja di taman, di kelurahan juga swasta. Begitu kami ambil alih kelola bisa juga," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (21/7/2016).

Menurut dia, wajar apabila di awal pengambilalihan Bantargebang terjadi gesekan. Hal ini juga terjadi saat pengambilalihan pengelolaan sungai. Hal itu membuat pembersihan sungai terasa berat. Terlebih, jumlah sampah yang menumpuk di sungai. Namun nyatanya, pembersihan sungai dapat ditangani. 

"Ya pasti terjadi gesekan. Sungai dulu waktu kita ambil alih. Mungkin kalian lupa juga, semua media, memuat foto sungai Jakarta semua penuh sampah. Bisa jalan kaki di atas sungai. Cari saja fotonya, November 2012," kata Ahok

Ahok mengatakan dengan swakelola, DKI dapat menghemat anggaran hingga 60-70 persen daripada diserahkan ke swasta.

Sebelumnya, Dinas Kebersihan DKI Jakarta resmi mengirimkan surat pemutusan kontrak pada 19 Juli 2016 kepada dua pengelola Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, yakni PT Godang Tua Jaya (GTJ) dan Navigat Organic Energy Indonesia (NOEI).

Dinas Kebersihan DKI Jakarta juga sudah bertemu dengan operator yang bekerja di TPST Bantargebang dan merekrut mereka menjadi pekerja harian lepas (PHL) Dinas Kebersihan DKI Jakarta.

Saat ini, alat-alat berat baru milik DKI sudah berada di Bantargebang untuk menggantikan alat berat milik pengelola sebelumnya.

"Kemarin sudah masuk alat berat semuanya, kok. Kita sudah kirim semua alat berat baru," ujar Ahok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya