Studi: Hubungan Seks Rutin Bikin Badan Langsing

Sebuah studi menemukan orang-orang yang kurang genetik mampu menghasilkan oksitosin lebih dengan menikmati perlakukan manis.

oleh Meiristica Nurul diperbarui 13 Jul 2016, 18:17 WIB
(Foto:Huffingtonpost.com)

Liputan6.com, Jakarta - Lupakan makan salad, dan berlari di atas treadmill. Penelitian baru menunjukkan pembakaran sekitar 100 kalori per jam memicu pelepasan hormon, dan itu bisa didapat dengan melakukan hubungan seks secara teratur.

Oksitosin, yang dijuluki cinta atau hormon berpelukan, dilepaskan setelah berhubungan seks untuk menginduksi perasaan percaya serta kasih sayang dengan pasangan. Sebuah studi menemukan orang-orang yang kurang genetik mampu menghasilkan oksitosin lebih dengan menikmati perlakukan manis.

Para peneliti menemukan Anda makan terlalu banyak atau tidak sudah tertulis di gen oksotosin. Tim dari York University mempelajari variasi dalam gen reseptor oksitosin (OXTR), yang menghasilkan hormon berpelukan, dilansir laman Dailymail, Rabu (13/7/2016).

Mereka mempengaruhi nafsu makan, preferensi makanan, asupan makanan dan ciri-ciri kepribadian yang terkait dengan perasaan dihargai dalam otak. Tim melihat sekelompok orang mulai usia 27-50 tahun dengan berbagai bobot tubuh, termasuk sejumlah besar dari orang-orang yang memiliki kebiasaan pesta-makan.

Sampel darah diambil dari masing-masing orang untuk menganalisis DNA mereka, ditemukan link baru antara oksitosin dan perilaku yang terkait dengan pesta makan.

Hasil penelitian menunjukkan hormon cinta mempengaruhi makanan berlebihan, Dr Caroline Davis, peneliti utama menjelaskan. "Oksitosin meningkatkan perilaku prososial dan terkait. Peningkatan oksitosin cenderung menurunkan nafsu makan-terutama konsumsi karbohidrat manis," lanjutnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya