Antisipasi Mogok Susulan, Bus Sekolah Siaga di Terminal Rambutan

Meski belum dipastikan adanya aksi demonstrasi, namun Dishub tetap menyiagakan 2 unit bus sekolah.

oleh Audrey SantosoNanda Perdana Putra diperbarui 15 Mar 2016, 09:08 WIB
Bus Metromini 75 jurusan Blok M - Pasar Minggu melintasi di jalanan Ibukota, Jakarta, Rabu (7/10). Pemprov DKI berencana secara bertahap akan menghapus angkutan umum bus berukuran sedang di Ibukota. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Mengantisipasi mogok susulan awak angkutan umum, Terminal Kampung Rambutan menyiagakan bus sekolah. Bus ini nantinya digunakan untuk mengangkut penumpang yang tertunda keberangkatannya karena aksi mogok.

Kepala Terminal Dalam Kota Kampung Rambutan, Suprihartono mengatakan pihaknya menyiagakan 2 unit bus sekolah di dalam terminal. Turun dari jumlah hari kemarin yaitu 12 unit bus sekolah.

Pantauan terakhir, kondisi di Terminal Kampung Rambutan masih terpantau normal. Beberapa angkutan umum bus sedang dalam kota masih mengangkut dan menurunkan penumpang.

Namun, diakui Suprihartono ada beberapa rute Kopaja yang hingga pukul 08.00 WIB, Selasa (15/3/2016) belum kembali memasuki Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur.

"Ada 2 rute yang sampai pukul 08.00 WIB ini belum kembali lagi ke dalam terminal, yaitu rute 57 dan 605 yang mengarah ke Blok M," kata Suprihartono.

Dia belum mengetahui apakah alasan kedua rute itu belum masuk ke terminal, apakah karena aksi mogok susulan atau faktor lainnya.

"Kita tidak dapat informasinya, tapi kita stand by-kan bus sekolah, gratis," ujar Suprihartono.

Sementara itu, aktivitas naik-turun penumpang juga tampak normal di Terminal Rawamangun, Jakarta Timur.

"Sejak kemarin angkutan umum di Terminal Rawamangun beroperasi seperti biasa. Baik mikrolet, KWK, metromini. Tidak ada mogok," kata Kepala Terminal Rawamangun, Bastian.

Senin 14 Maret 2016, ribuan sopir taksi, bus kota, dan bajaj, berdemonstrasi di Balai Kota DKI Jakarta dan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Mereka berunjuk rasa untuk menyampaikan aspirasinya terkait keberadaan angkutan ilegal menggunakan pelat hitam yang difasilitasi perusahaan jasa aplikasi online.

Adapun rencana demo susulan ini diungkapkan salah seorang sopir Mikrolet M-16 rute Pasar Minggu-Kampung Melayu, Coki (39).

"Hari ini (Senin kemarin) yang turun Kopaja sama taksi. Besok sopir Metro Mini. Jadi gantian saja gitu. Tapi saya enggak ikut berdemo, cuma yang pasti enggak narik," ujar Coki di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Senin 14 Maret 2016.

Sementara sopir mikrolet M 20 jurusan Pasar Minggu-Ciganjur, Suep (25) mengaku mendengar soal demo giliran itu. "Saya itu mau turun juga hari ini, tapi katanya gantian. Ada jadwalnya gitu," tutur Suep di tempat sama.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya