Hampir 60 Persen Asupan Kalori Warga AS dari Makanan Olahan

Sebuah hasil riset di Amerika Serikat menemukan lebih dari separuh asupan kalori mereka berasal dari makanan olahan.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 10 Mar 2016, 17:00 WIB
Peneliti menemukan hampir 60 persen asupan kalori sehari-hari masyarakat dari Negeri Paman Sam ini dari makanan olahan.

Liputan6.com, New York- Makanan olahan seperti makanan beku, pizza, soft drink, kue, dan makanan kaleng tidak baik jika dikonsumsi berlebihan. Namun sebuah hasil riset di Amerika Serikat menemukan lebih dari separuh asupan kalori mereka berasal dari makanan olahan.

Penelitian yang dipimpin oleh Carlos Monteiro dari University of Sao Paolo menemukan hampir 60 persen asupan kalori sehari-hari masyarakat dari Negeri Paman Sam ini dari makanan olahan. Yakni makanan yang mengandung pewarna, pemanis, emulsifier dan minyak terhidrogenasi. Selain itu ditemukan juga hanya sekitar satu persen asupan kalori mereka berasal dari sayuran.

Sebagian besar makanan olahan mengandung gula sangat tinggi. Paling tidak jumlah gula di dalamnya delapan kali dibandingkan makanan biasa.

Para peneliti menduga hal tersebut yang meningkatkan jumlah kasus obesitas dan masalah kesehatan lain seperti diabetes dan jantung di negara itu. Oleh karena itu ia menyarankan untuk mengurangi asupan makanan olahan atau memilih asupan makanan olahan rendah kalori.

"Makanan ini tak sehat karena tidak mengandung nutrisi seperti makanan segar," terang Monteiro seperti dikutip laman Time, Kamis (10/3/2016).

Oleh karena itu ia menyarankan bagi masyarakat Amerika Serikat mengonsumsi makanan segar dan meminimalisir asupan makanan olahan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya