Penguatan Rupiah Dorong Laju IHSG

IHSG akan bergerak pada level support 4.760 dan resistance 4.876.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 04 Mar 2016, 06:20 WIB
Pengunjung memfoto pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (27/11). Bursa saham Indonesia kembali melemah pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat terbatas pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Kenaikan IHSG didorong aliran modal asing yang sejalan dengan penguatan harga minyak dan rupiah.

"‎Kenaikan ditunjang oleh capital inflow serta kondisi kenaikan harga komoditas minyak. Faktor lain adalah stabilnya kondisi nilai tukar dikarenakan masih minimnya kebutuhan akan mata uang asing saat ini," kata Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya dalam ulasannya, Jakarta, Jumat (4/3/2016).

Dia mengatakan, IHSG akan bergerak pada level support 4.760 dan resistance 4.876.

Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan Bursa Asia kemarin mayoritas menguat terbatas. IHSG menguat didorong oleh nilai tukar rupiah terhadap dolar yang mencapai 13.200 per dolar AS. Namun, pergerakan IHSG cenderung terbatas karena dibayangi aksi profit taking.

"Bayangan fase profit taking investor menjadi penahan laju penguatan lanjutan di akhir pekan. Rupiah yang kembali perkasa hingga di level 13.200-an membuat investor asing kembali tertarik dan mencatatkan net buy cukup tinggi sebesar Rp 980,7 miliar," jelas dia.  

Dia memperkirakan IHSG cenderung melemah hari ini. IHSG bakal berada pada support 4.780 dan resistance 4.900.

William merekomendasikan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT PP Tbk (PTPP), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).(Amd/Nrm)



Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya