Aktif Bercinta di Usia Lanjut, Pengaruhi Kesehatan Otak dan Tubuh

Bercinta berikan ketajaman sistem otak, hingga jaga kualitas tidur bagi pria dan wanita berusia lanjut.

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 08 Feb 2016, 20:31 WIB
Usia yang tidak muda lagi bukan alasan untuk tidak mengeksplor berbagai gaya bercinta.

Liputan6.com, Jakarta Sebuah studi baru menunjukkan bahwa memiliki kehidupan seks aktif pada usia lanjut, berkemungkinan membantu pertahankan fungsi otak manusia jadi jauh lebih sehat.

Seperti dilansir laman Huffington Post, ditulis Senin (08/02/2016) para peneliti dari Coventry University di Inggris ingin melihat apakah ada hubungan antara aktivitas seksual pada orang yang berusia 50 tahun ke atas dengan ingatan yang tajam.

Lebih dari 6.800 pria dan wanita yang berasal dari English Longitudinal Study of Aging terlibat dalam survei ini. Di mana survei dihubungkan dengan aktivitas seksual dan fungsi kognitif yang nampak dari kedua jenis kelamin.

Survei dilakukan dengan tes sequencing angka (pengurutan sejumlah bilangan) dan tes recall (memanggil kembali ingatan). Dari tes ini, ternyata hasilnya berkaitan dengan tingkat aktivitas seksual baik dari pria dan wanita.

"Ada kemungkinan bahwa hasil dari studi kami mungkin terkait dengan hormon yang mempengaruhi otak karena fungsi kognitif pada pria dan wanita berbeda," ujar Hayley Wright, seorang penulis studi dari Coventry University.

Penelitian di Inggris pada tahun 2015 menemukan, seks usia lanjut (di atas usia 70 tahun) masih banyak dilakukan oleh penduduknya. Dari survei jenis kelamin, hampir setengahnya menunjukkan pria lebih sering melakukan hubungan seks - sedangkan seks wanita di atas 70 tahun hanya sepertiganya.

Para penulis mengatakan studi ini tidak membuktikan hubungan sebab akibat. Namun lebih banyak mengungkapkan fakta bahwa seks dapat membantu kondisi stres lebih rendah, meningkatkan kekebalan tubuh, dan bahkan membantu kualitas tidur lebih baik.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya