Penguatan Wall Street Beri Imbas Positif ke Bursa Asia

Penguatan bursa saham Asia juga ditopang dari langkah bank sentral Eropa yang akan melakukan pelonggaran moneter.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Jan 2016, 08:50 WIB
Sejumlah orang tercermin dalam papan yang menampilkan indeks saham di Tokyo, Jepang, Jumat, (10/7/ 2015). Harga saham Nikkei mengalami perubahan mengikuti gejolak pasar Tiongkok. (REUTERS/Thomas Peter)

Liputan6.com, Tokyo - Bursa saham Asia bergerak menguat pada perdagangan saham awal pekan ini setelah bursa saham Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan lalu. Penguatan itu ditopang dari harga minyak dunia yang menguat.

Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,2 persen. Indeks saham Jepang Topix mendaki 0,7 persen, dan alami penguatan tertinggi sejak 19 Januari 2016.

Indeks saham Australia naik 1,1 persen dan indeks saham Selandia Baru/NZX 50 mendaki 0,7 persen. Penguatan indeks saham diikuti indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,7 persen.

Bursa saham AS mendaki sekitar 2 persen pada perdagangan saham Jumat pekan lalu. Hal tersebut berdampak terhadap pergerakan bursa saham Asia di awal pekan ini. Harga minyak pun menguat ke level US$ 32 per barel. Hal tersebut juga menyeret bursa saham ke zona positif.

Selain itu, bursa saham global juga mendapatkan sentimen positif dari langkah bank sentral Eropa yang mengisyaratkan langkah pelonggaran moneter tambahan. Pada pekan ini, bank sentral Amerika Serikat (AS) dan Jepang akan mengadakan pertemuan.

Pelaku pasar pun akan mencari sinyal dan petunjuk mengenai rencana kenaikan suku bunga pada tahap kedua. Pelaku pasar juga berspekulasi terhadap langkah pelonggaran tambahan oleh bank sentral Jepang.

"Pada pekan ini ini cukup sibuk dengan sejumlah agenda pertemuan bank sentral mulai dari Amerika Serikat dan Jepang. Kami berharap ada tidak ada tindakan dari kedua bank sentral itu meski investor akan mencari hal lebih lembut seiring penurunan harga minyak dan menurunkan ekspektasi inflasi global," tulis analis Barclays seperti dikutip dari laman Reuters, Senin (25/1/2016).

Di pasar uang, dolar stabil di kisaran 118,75 per yen setelah melonjak 0,9 persen pada Jumat pekan lalu. Euro stabil di kisaran US$ 1,0792. Harga minyak mentah turun 0,2 persen menjadi US$ 32,12 per barel. (Ahm/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya