Cegah Kasus Penembakan, Obama Dorong Pengembangan Smart Gun

'Mengembangkan dan mempromosikan teknologi yang akan membantu mencegah tragedi ini merupakan prioritas mendesak'

oleh Iskandar diperbarui 07 Jan 2016, 19:50 WIB
Barack Obama (huffingtonpost.com)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam memorandum bertajuk "Promoting Smart Gun Technology," Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama berjanji untuk mempromosikan penelitian lebih lanjut untuk membantu mencegah cedera dan kematian akibat senjata api yang "dicuri, disalahgunakan, atau ketidaksengajaan."

"Mengembangkan dan mempromosikan teknologi yang akan membantu mencegah tragedi ini merupakan prioritas mendesak," tulis Obama sebagaimana dikutip dari laman Huffington Post, Kamis (7/1/2015). 

Istilah smart gun sendiri sudah ada selama bertahun-tahun. Senjata-senjata tersebut memiliki sejumlah fitur canggih, salah satunya seperti pemindai sidik jari yang memindai identitas pemilik senjata sebelum menembak.

Bertolak belakang dengan pernyataan Obama, Huffington Post melaporkan pada September 2015, banyak kalangan yang menentang smart gun, dengan alasan bahwa membatasi kebebasan dan mendorong kolaborasi yang tidak diinginkan antara pemerintah, pembuat senjata, dan pengecer.

Organisasi sosial yang menangani prosedur kepemilikan senjata di AS, Nasional Rifle Association, berpendapat bahwa teknologi tersebut malah akan meningkatkan penjualan senjata.

Sementara itu, Departemen Pertahanan, Hukum dan Keamanan Dalam Negeri AS berencana akan melakukan penelitian tentang teknologi keamanan senjata.

Garis besar yang dirancang untuk mempercepat penyebaran teknologi tersebut akan diumumkan selambat-lambatnya 90 hari dari sekarang.

(Isk/Cas)

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya