Bandingkan Papua dengan DKI, Kapolda Tito Minta Polisi Bersyukur

Kapolda Tito membandingkan Polda Metro dengan Papua, yang sangat jauh berbeda. Di Papua serba sulit dan ancamannya tinggi.

oleh Audrey Santoso diperbarui 31 Des 2015, 06:38 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian didampingi Wakil Sekjen MUI Amirsyah Tambunan saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (7/7). Keduanya membahas Sahur On The Road (SOTR) yang akhir-akhir ini meresahkan. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian mengimbau agar anggotanya mengucap syukur ditempatkan di Polda Metro Jaya. Di Ibu Kota, kata Tito, anggota polisi masih dapat menikmati megahnya pusat perbelanjaan, tempat-tempat hiburan, biaya hidup yang terjangkau dan dekat dengan keluarga.

Bandingkan dengan Papua. Tito mengungkapkan, saat masih berdinas di Papua, ia melihat kehidupan aparat yang serba sulit. Tidak ada hiburan, jauh dari keluarga dan biaya hidup tinggi. Belum lagi ancaman kelompok bersenjata bagi personel yang bersiaga di daerah pegunungan.



"Kasihan anggota pos di situ. Mereka jaga 4 sampai 8 orang. Kerawanan di sana sangat tinggi. Karena kelompok bersenjata ada di sana, di wilayah pegunungan. Yang ingin saya tarik pelajaran penting, teman-teman Polda Metro harus bersyukur dibanding teman-teman di Papua, Polsek Sinak," ungkap Tito di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (30 Desember 2015).

Ia pun membagi pengalamannya mengenai sistem pengamanan di Papua. Perbandingan jumlah aparat penegak hukum dan masyarakatnya 1:400. Artinya, satu aparat bertugas menjaga keamanan 400 warga, ditambah wilayah Papua sangat luas dan medannya sulit dijangkau.

"Jumlah polisinya 14 ribu dibanding penduduk hampir 4 juta. Jadi, kalau 4 juta dibanding 14 ribu, sekitar 1 banding 400 dengan wilayah sangat luas sekali. Mereka terancam nyawanya," ungkap Tito.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya