Korban Tewas Metro Mini Maut di Angke Dimakamkan di Cilacap

Alamarhum meninggalkan seorang istri, Masinah, dan 2 anak yaitu Suyati dan Suherman.

oleh Aris Andrianto diperbarui 07 Des 2015, 18:59 WIB
Jenazah salah satu korban kecelakaaan maut Kereta Commuter Line dan Metro Mini di perlintasan kereta Angke, Tambora, Jakarta, Minggu (6/12/2015). Data sementara korban meninggal bertambah menjadi 18 orang. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Cilacap - Sajam Susanto, 55 tahun, korban tabrakan maut Metro Mini vs KRL, dimakamkan di pemakaman umum Mingguan Kecamatan Kedungreja Cilacap. Jenazah tiba di rumah duka di Dusun Kedung Bulu Desa Tambakreja Kecamatan Kedungreja, Cilacap, Jawa Tengah pada pukul 11.30 WIB.

Setelah disalatkan, jenazah Sajam dimakamkan di TPU setempat pada pukul 12.00 WIB. Kerabat Sajam, Suwarto mengaku pihak keluarga memang meminta rumah sakit memandikan jenazahnya agar saat tiba di rumah duka, almarhum dapat langsung dimakamkan.

Sajam diketahui tengah menumpang Metro Mini sepulang dari resespi pernikahan putra salah satu saudaranya di Bekasi. Dalam perjalanan pulang tersebut, kecelakaan tragis menimpa Metro Mini di Tubagus Pangeran Angke, Jakarta.

"Sajam kerja di pabrik karpet. Saat itu, dia habis ke resepsi pernikahan. Kami dapat kabar dia meninggal pada hari Minggu," kata Suwarto, Cilacap, Senin (7/12).

Suwarto menambahkan, keluarga mendapat kabar duka tersebut pada Minggu siang. Anak almarhum, Suherman, yang sama-sama bekerja di Jakarta mengurus kepulangan jenazah.

Alamarhum meninggalkan seorang istri, Masinah, dan 2 anak yaitu Suyati dan Suherman.

Kecelakaan antara Metro Mini dengan KRL di Muara Angke menyebabkan 18 orang tewas. Tiga di antaranya diidentifikasi berasal dari Cilacap. Yakni Sajam (55), Mellysa Dewi (25), dan Elysa (22). Dua nama terakhir merupakan warga Banjarwaru Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap.

Selain Sajam, 2 korban lainnya juga masih saudara dengan Sajam. Mereka adalah Mellysa Dewi (25) dan Ellysa (22).

Paman Melly dan Elly, Suyatman mengatakan ketiganya bersama-sama hadir dalam resepsi pernikahan anaknya di Bekasi pada Sabtu. Lalu setelah menginap semalam, mereka berpamitan mengambil rute yang sama dengan menumpang Metro Mini.

Suyatman menjelaskan, Melly bekerja di kantor akuntansi di Jembatan Lima, sedangakan Elly masih belum bekerja. Sajam sendiri bekerja di pabrik karpet di Kapuk. Suyatman menuturkan, Elly khusus datang dari kampungnya, Desa Banjarwaru Kecamatan Nusawungu, untuk turut menghadiri resepsi pernikahan saudara sepupunya.

"Hajatan saya itu kan hari Sabtunya, di Bekasi. Lalu malamnya ikut pulang ke rumah saya di Priok, menginap semalam. Lalu hari Minggu paginya berangkat pulang. Iya (Bareng dengan Melly dan Elly). Itu kan kakak beradik. Saudara semua ya, satu nenek. Si Melly dan Elly kan anak adik saya yang bontot," kata Suyatman.

Dia menjelaskan, siang ini, Melly, Elly dan Sajam sudah tiba di rumah duka langsung dimakamkan. Melly dan Elly dimakamkan di pemakan umum Nusawungu, sedangkan Sajam dimakamkan di pemakaman Mingguan Kecamatan Kedungreja.

Suyatman menambahkan, Melly baru saja menikah pada 18 November lalu. Sedangkan Elly, statusnya baru bertunangan.

Dia mengungkapkan, salah satu lelaki korban selamat yang melompat dari jendela sewaktu tabrakan hampir terjadi adalah tunangan Elly. Namun, dia mengaku tidak tahu nama sang tunangan. Sebab, tunangan Elly ini tidak turut hadir dalam resepsi pernikahan anaknya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya