Zelaya Klaim Rakyat Honduras Berhak Berontak

Presiden terguling Honduras Manuel Zelaya mengatakan rakyat Honduras memiliki hak untuk memberontak terhadap penguasa saat ini. Krisis di Honduras terjadi setelah Presiden Manuel Zelaya digulingkan militer dengan alasan menyelamatkan demokrasi.

oleh Liputan6 diperbarui 15 Jul 2009, 10:42 WIB
Liputan6.com, Tegucigalpa: Setelah mengaku frustrasi dengan kemajuan negosiasi untuk menyelesaikan krisis politik yang terjadi di negaranya, presiden terguling Honduras Manuel Zelaya mengatakan rakyat Honduras memiliki hak untuk memberontak terhadap penguasa saat ini yang telah menggulingkan dirinya. Pernyataan tersebut ia ucapkan, Selasa (14/7), di Guatemala City.

Berbicara bersama rekannya, Prersiden Guatamala, Alvaro Colom, Zelaya juga mengatakan pemerintah hasil penggulingan tidak pantas mendapatkan kesetiaan rakyat Honduras. "Tidak ada yang layak miliki kesetiaan bagi pemerintah yang telah menggulingkan pemerintah yang sah melalui kudeta militer. Rakyat Honduras memiliki hak untuk memberontak dan menentang segala tindakan itu" ujarnya.

Sebelumnya, Zelaya khawatir dan frustrasi dengan kemajuan negosiasi yang tengah berlangsung untuk menyelesaikan krisis politik pascakudeta [baca:  Zelaya Ultimatum Pemerintah De Facto].

Namun, Presiden Kostarika, Oscar Arias yang menjadi penengah dalam negosiasi meminta Zelaya bersabar. "Saya mengerti keinginan Presiden Zelaya untuk secepatnya pulang dan mengukuhkannya kembali sebagai presiden Honduras. Tapi harus ada sedikit kesabaran" ujar Arias.

Krisis di Honduras terjadi setelah Presiden Manuel Zelaya digulingkan militer dengan alasan menyelamatkan demokrasi terkait upaya Zelaya yang akan mencabut batas waktu masa jabatan presiden. Upaya itu dinilai Mahkamah Agung dan Kongres Honduras sebagai pelanggaran konstitusi.(AP/VIN)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya