Menunggu Data Tenaga Kerja AS, Rupiah Melemah Tipis

Pada perdagangan dari pagi hingga siang hari ini, rupiah berada di kisaran 13.550 per dolar AS hingga 13.598 per dolar AS.

oleh Arthur Gideon diperbarui 12 Nov 2015, 12:00 WIB
Seorang teller menunjukan mata uang dollar di konter penjualan mata uang di Jakarta, Rabu (23/9/2015). Pada perdagangan pagi hingga siang ini, rupiah terus bergerak di kisaran 14.577 per dolar AS hingga 14.658 per dolar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah bergerak melemah tipis pada perdagangan Kamis pekan ini. Pelemahan rupiah disebabkan oleh masih tertekannya harga komoditas. 

Mengutip Bloomberg, Kamis (12/11/2015), Nilai tukar rupiah berada di level 13.574 per dolar AS pada pukul 10.50 WIB. Rupiah melemah jika dibandingkan pembukaan yang ada di 13.558 per dolar AS namun menguat jika dibandingkan dengan penutupan sebelumnya yang ada di level 13.600 per dolar AS.

Pada perdagangan dari pagi hingga siang hari ini, rupiah berada di kisaran 13.550 per dolar AS hingga 13.598 per dolar AS.

Sedangkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa rupiah menguat tipis ke 13.575 per dolar AS dibandingkan dengan perdagangan sehari sebelumnya yang tercatat 13.576 per dolar AS.

Head of Reseach and Analysis Divison PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra menjelaskan, dolar AS pada perdagangan semalam melemah karena pelaku pasar sedang menunggu data initial jobless claims AS yang bakal keluar pada malam nanti.

Dengan pelemahan dolar AS tersebut memberikan dukungan kepada mata uang di Asia terutama rupiah untuk menguat. Setelah dibuka menguat, rupiah tak mampu mempertahankan penguatan tersebut sehingga kembali melemah pada siang hari.

"Pelemahan harga komoditas masih menjadi penekan pelemahan rupiah," jelasnya kepada Liputan6.com.

Pada perdagangan kemarin, rupiah mampu mengguat terhadap dolar AS. Hal tersebut terjadi karena memang tidak ada sentimen yang terlalu besar yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah.

Pelaku pasar masih berharap bahwa Bank Indonesia (BI) akan pemangkasan BI rate dalam waktu dekat karena melihat bahwa angka inflasi telah mampu dikendalikan. Langkah BI ini akan memberikan sentimen yang cukup ebsar kepada rupiah. (Gdn/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya