Pertamina Kembangkan PLTG Untuk Atasi Krisis Listrik Sumut

Pertamina ingin berperan membantu pemerintah dan pemerintah daerah mengatasi krisis energi di wilayah Sumatera Utara.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 16 Okt 2015, 21:18 WIB
Ilustrasi Perusahaan Minyak dan Gas Pertamina

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) bersama Sojitz Corporation dan PT Pembangunan Prasarana Sumatera Utara bekerjasama mengembangan pembangkit listrik berbahan bakar gas (PLTG) di Sumatera Utara dengan kapasitas 1 x 250 Mega Watt (MW).

SVP Gas and Power Pertamina, Djohari Angga Kusumah mengatakan, PLTG 1x250 MW ini diperkirakan akan selesai pada 2019 apabila proses-proses, seperti perizinan dan pengadaan IPP dapat dilakukan dengan tepat waktu. Total volume gas yang diperlukan untuk PLTGU ini sekitar 35 MMscfd.

kerja sama tersebut merupakan bagian dari upaya perseroan dan para mitra untuk berkontribusi nyata dalam mengatasi krisis energi di kawasan tersebut melalui peran sebagai pengembang listrik swasta (Independent Power Producer /IPP).

"Komitmen tersebut merupakan bentuk optimalisasi pemanfaatan fasilitas Arun Receiving, Hub, & Regasification LNG Terminal di Aceh serta pipa transmisi gas open access Arun-Belawan," kata Angga, saat melakukan menandatanganan nota kesepahaman di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (16/10/2015).

Menurut Angga, Pertamina melalui afiliasinya telah mengoperasikan fasilitas Arun Receiving, Hub, & Regasification LNG Terminal di Aceh yang tersambung dengan pipa transmisi gas open access Arun-Belawan, yang keberadaannya sangat diperlukan bagi ketahanan energi dan pembangunan ekonomi di Nangroe Aceh Darusssalam dan Sumatera Utara.

"Saat ini, melalui fasilitas tersebut Pertamina telah mengalirkan gas milik PLN untuk pembangkit listrik di Belawan dengan volume sekitar 90 MMSCFD," tuturnya.

Pertamina ingin berperan membantu pemerintah dan pemerintah daerah mengatasi krisis energi di wilayah Sumatera Utara. Data PLN menunjukkan Sumatera Utara memerlukan tambahan pasokan listrik sebesar 700-800 MW untuk benar-benar terhindar dari pemadaman bergilir.

"Untuk itulah kami menandatangani nota kesepahaman bersama para mitra untuk merealisasikan pembangunan PLTGU IPP berkapasitas 1x250 MW. Langkah ini sekaligus dapat mengoptimalkan manfaat infrastruktur gas yang telah kami bangun di Aceh dan Sumatera Utara,” terangnya. (Pew/Gdn)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya