Rasio Elektrifikasi Rendah Bikin Antrean Panjang Dapatkan Listrik

Rasio elektrifikasi rendah terutama di beberapa daerah masih di bawah 50 persen menyebabkan pemadaman bila terjadi perawatan dan kendala.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 29 Sep 2015, 09:30 WIB
Listrik PLN. (Agus Trimukti/Humas PLN)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said mengatakan, penyebaran kelistrikan (rasio elektrifikasi) yang rendah membuat antrean panjang untuk mendapatkan akses listrik.

Sudirman mengatakan, saat ini rasio elektrifikasi Indonesia mencapai 86,39 persen dengan kapasitas listrik terpasang 53.535 Mega Watt (MW). Dengan rasio elektrifikasi tersebut belum memenuhi kebutuhan listrik seluruhnya.

"Kondisi ketenagalistrikan kita juga menghadapi tantangan berat dewasa ini," kata Sudirman, di Jakarta, Selasa (29/9/2015).

Menurut Sudirman, rasio elektrifikasi rendah terutama di beberapa daerah yang masih di bawah 50 persen menyebabkan panjangan antrean untuk mendapat akses listrik. Selain itu, sistem ketenagalistrikan di Indonesia pun masih rendah tingkat cadangannya.

Hal ini menyebabkan adanya pemadaman bila terjadi perawatan atau kendala di sistem ketenagalistrikan tersebut.Sedangkan jika dibandingkan dengan negara tetangga, rasio elektrifikasi Indonesia tertinggal, seperti Malaysia sudah mencapai 97 persen. Jika dibandingkan dengan negara yang luas wilayahnya sama rasio elektfikasi Indonesia juga masih rendah,  seperti Brazil dengan tingkat rasio elektrifikasi  93 persen dan Thailand 98 persen.

"Kondisi kelistrikan kita juga menghadapi tantangan berat saat ini, rasio elektrifikasi masih di bawah 90 persen bahkan di bawah negara tetangga," pungkasnya. (Pew/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya