Jokowi Pilih Soetrisno Bachir Masuk Lembaga KEIN

Soetrisno mengatakan, KEIN bertujuan mendorong Indonesia ke arah negara industri, sesuai yang diinginkan pemerintah.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 10 Sep 2015, 19:23 WIB
Ketum PAN Zulkifli Hasan (ketiga kiri) bersama Presiden Jokowi dan Ketum Hanura Wiranto memberi keterangan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (2/9/2015). PAN menyatakan resmi bergabung dengan koalisi partai pendukung pemerintah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta. ‎Selain membahas masalah ekonomi, dalam kesempatan itu, Sutrisno juga berdiskusi mengenai ‎Lembaga Komite Ekonomi dan Industri Nasional yang tugasnya membantu pemerintah. Nantinya lembaga itu akan mencari cara memperkuat bidang manufaktur seperti Jepang, Korea, dan Tiongkok.
 ‎‎
‎"Tadi dibahas untuk bagaimana Lembaga Komite Ekonomi dan Industri ini bisa nantinya membantu pemerintah, Presiden khususnya. Dulu namanya KEN (Komite Ekonomi Nasional). Waktu itu dipimpin Pak Chairul Tanjung. Ini mungkin namanya KEIN, Komite Ekonomi dan Industri," ujar Soetrisno di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, (10/9/2015).

Ia mengaku juga ditawari Presiden ‎Jokowi untuk ikut dalam bagian Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN). Dia menegaskan, akan bergabung dengan lembaga tersebut bukan sebagai wakil Partai Amanat Nasional (PAN).‎

"Ya kalau pembahasannya dengan saya, ya supaya saya kira-kira ikut di situlah. Tapi saya tidak mewakili partai," ucap Soetrisno.

Mengenai posisi apa yang akan ia tempati di lembaga tersebut, Soetrisno enggan menjabarkannya lebih rinci. "Pokoknya di dalam situlah. Intinya memberikan masukan, karena di sini ada dunia usaha, kemudian akademisi, juga para profesional. Nah, itu bisa memberikan masukan yang lebih nyata di lapangan," kata dia.

Soetrisno mengatakan, KEIN juga bertujuan mendorong Indonesia ke arah negara industri, sesuai yang diinginkan pemerintah. Untuk itu, nantinya disiapkan sebuah formulasi atau saran di berbagai kebijakan oleh KEIN.

"Supaya ada penekanan bahwa Indonesia harus kuat di bidang manufaktur, supaya negara-negara maju itukan contoh Jepang, Korea, Tiongkok, manufaktur industrinya kuat. Kita ini kemarin-kemarin baru mengandalkan bahan baku alam, sumber daya alam dijual. Nah ini harus menjadi barang jadi," papar dia.

Selain dia, nantinya akan ada 20 orang yang mengisi posisi di komite tersebut. Mulai dari kalangan dunia usaha hingga para ahli ekonomi dan sebagainya. ‎

"Sudah ada nama-nama, banyak yang sudah saya masukkan. Ada para ekonom, industrialis, kemudian pengusaha. Ada pengusaha Pak Hariyadi Sukamdani, Bu Tri Wardani. Ekonomnya ada Hendri Saparini, ada Agus Pambagio," pungkas Soetrisno Bachir. (Mvi/Sun)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya