Perwakilan Pendemo Ahok Gebrak Meja karena Cuma Ditemui Staf DPRD

Dia beberapa kali menggebrak meja. Tak cukup dengan itu, pria berbaju hitam ini terus mengumpat.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 01 Jun 2015, 17:10 WIB
Massa dari Front Pembela Islam (FPI) dan Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) berunjuk rasa di depan Gedung DPRD DKI Jakarta, (1/6/2015). Demo ini bertujuan melengserkan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 20 perwakilan massa dari Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) diterima anggota DPRD untuk menyampaikan aspirasinya. Pertemuan antarkedua pihak itu sempat tegang karena massa hanya diterima oleh staf Sekretariat Dewan. Padahal, mereka ingin bertemu dengan Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi dan Ketua Pansus Angket Muhammad Ongen Sangaji.

Perwakilan GMJ yang diterima di ruang serba guna DPRD DKI Jakarta, Senin (1/6/2015), marah. Mereka menilai tidak ada iktikad baik dari dewan. Juru bicara FBR, Djunaedi, pun tidak bisa mengontrol emosi hingga menggebrak meja.

"Gua ke sini enggak dihargai! Jangan sampai kami bakar ini gedung!" ujar Djunaedi.

Dia beberapa kali menggebrak meja. Tak cukup dengan itu, pria berbaju hitam ini terus mengumpat karena merasa tidak dihargai dewan. "Gua ini bukan bawa masalah pribadi, tapi masalah bangsa, negara!" imbuh Djuneidi.

Suasana panas itu merambat ke perwakilan GMJ lain. Bahkan ada rencana sweeping ke ruangan dewan. "Nih, perlu di-sweeping," ucap pria berbaju putih.

Perwakilan lain menyebut tindakan DPRD ini sebagai perhinaan terhadap para ulama yang sudah datang dengan damai untuk menyampaikan aspirasi. "Penghinaan ulama ini," tambah perwakilan wanita itu.

Setelah dapat diredam, akhirnya anggota dewan bersedia menemui perwakilan massa. Mereka adalah Wakil Ketua Fraksi Hanura DPRD DKI, Syarifuddin dan anggota Fraksi Demokrat-PAN, Johan Musyawa. (Bob/Yus)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya