Singapura Siap Bantu Negara KAA Bangun Perekonomian

PM Singapura Lee Hsien Loong‎ mengatakan, untuk meningkatkan kerja sama bidang ekonomi, pihaknya mendorong negara KAA aktif kerja sama.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 22 Apr 2015, 15:21 WIB
Ribuan warga Singapura berkumpul di luar Gedung Parlemen dan Universal Cultural Centre, memberikan penghormatan terakhir kepada Lee Kuan Yew

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai negara yang memiliki kemajuan ekonomi yang cukup kuat di dunia, Singapura mengaku siap berbagi pengalaman d‎engan negara Asia-Afrika lainnya, yang masih berjuang memajukan ekonomi negaranya.

Berbagi pengalaman itu akan dilakukan di Konferensi Asia-Afrika (KAA) ke-60 yang digelar di Jakarta dan Bandung pada 19 hingga 24 April 2015.

"Kami siap untuk bekerja sama dan memberikan bantuan teknik kepada negara lain‎," kata Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong‎ dalam Asian African Summit, yang merupakan bagian acara KAA di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (22/4/2015).

"Selama 2 dekade ini, kami telah memberikan bantuan kepada sejumlah negara-negara Afrika yang membutuhkan," sambung dia.

Tidak hanya itu, Lee Hsien mengatakan, untuk meningkatkan kerja sama bidang ekonomi, pihaknya mendorong negara-negara Asia-Afrika agar aktif bekerjasama satu sama lain‎. Namun dengan syarat, kerja sama itu harus sesuai prinsip kerja sama internasional.

"Kerja sama sangat penting, agar tingkat perekonomian di Asia dan Afrika bisa lebih baik," tegas dia.

Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi sebelumnya mengatakan, dengan potensi pertumbuhan ekonomi saat ini, masih banyak beberapa sektor kerja sama antar-negara Asia-Afrika yang dapat ditingkatkan.

Dalam pidatonya di pembukaan Asian Africa Business Summit KAA ke -60 di Jakarta Convention Centre (JCC), Jokowi menjabarkan beberapa sektor industri yang masih berpeluang untuk lebih ditingkatkan kerjasamanya. Peluang besar itu, kata Jokowi, ada di sektor manufaktur, partaian, infrastruktur, dan energi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, negara-negara di kawasan Asia-Afrika memang sudah saling bekerjasama. Hanya saja volume kerja sama itu masih sangat kecil. ‎Karena itu dia meminta negara-negara Asia-Afrika terbuka terhadap investor, dengan membuat kebijakan yang sejalan dengan keinginan tersebut.‎ (Rmn/Yus)‎

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya