Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan kasus hukum kapal MV Hai Fa menemui titik terang. Jaksa di Pengadilan Negeri Ambon menerima banding atas protes Kementerian Kelautan dan Perikanan tuntutan tuntutan denda Rp 200 juta atau subsidier hukuman penjara selama 6 bulan kepada Nahkoda Kapal MV Hai Fa, Zhu Nian Lee.
Kapal asal China itu diduga melakukan praktik pencurian ikan (illegal fishing). Ada tiga dakwaan yang menjurus pada kapal tersebut.
Pertama, tidak memiliki Surat Layak Operasi (SLO). Kedua, tidak mengaktifkan VMS atau Vessel Monitoring System. Ketiga, ada kesengajaan ingin menyelundupkan 15 ton hiu martil dan hiu koboi.
"Atas protes kami, Jaksa bisa memasukkan banding untuk keputusan Hai Fa. Kami ingin kapal dan ikan hasil tangkapannya disita untuk negara," tegas Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Jakarta, seperti ditulis Kamis (9/4/2015).
Dia menjelaskan, dari hasil laporan Badan Keamanan Laut (Bakamla), dalam waktu 7 bulan sejak Juni 2014 sampai 27 Desember 2014 atau saat penangkapan Hai Fa di Ambon, kapal tersebut terbukti hanya menyalakan AIS (Automatic Identification System/AIS) sebanyak 7 kali.
"Tapi saat bongkar muat kapal di tengah laut (transhipment) dan saat masuk ke perairan Indonesia, mereka mematikan AIS. Itu adalah pelanggaran cukup signifikan di dalam dunia internasional," kata dia.
Susi menegaskan, barang siapa mematikan AIS secara sengaja dengan maksud menghindari pantauan penegak hukum di laut serta mengabaikan keselamatan pelayaran, artinya melanggar ketentuan International Maritim Organization (IMO).
Sebelumnya, Menteri Susi Pudjiastuti mengancam akan membawa kasus kapal MV Hai Fa, asal China ke Mahkamah Agung (MA) jika keputusan final Pengadilan Perikanan Ambon hanya menuntut nahkoda kapal, Zhu Nian Lee dengan denda Rp 200 juta.
Zhu diduga melanggar tindak pidana pasal 100 dalam Undang-Undang Nomor 31/2004 tentang perikanan. Tuntutan itu mengacu pada satu dakwaan ikan hiu martil yang dilarang diekspor. Penjatuhan tuntutan kepada Zhu juga jauh lebih ringan dari tuntutan awal, yaitu denda maksimal Rp 250 juta.
"Nakhoda melakukan tindak pidana, pasal 100, Undang-undang No. 31/2004 tentang perikanan. Menjatuhkan pidana denda Rp 200 juta, subsidier 6 bulan kurungan kepada nakhoda kapal MV Hai Va Zhu Nian Lee dan membayar perkara sidang Rp 10.000," bunyi petikan hukuman di Pengadilan Negeri Ambon, Maluku. (Fik/Gdn)
Menteri Susi Geregetan Sita Kapal China Pencuri Hiu Martil
Menteri Susi Pudjiastuti mengancam akan membawa kasus kapal MV Hai Fa, asal China ke Mahkamah Agung (MA).
diperbarui 09 Apr 2015, 08:17 WIBMenteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Energi & TambangIndonesia Punya 21 Blok Migas Baru Dalam 3 Tahun Terakhir
Berita Terbaru
Inovasi Olahan Sampah Plastik jadi Barang Berguna, Ada Bahan Bangunan Hingga Furnitur
VIDEO: Jokowi Sopiri Gubernur Jenderal Australia Saat Keliling Istana Bogor
Turnamen Robotik Indonesia 2024
Ragam Hoaks Seputar Stroke, dari Pemicu hingga Mendeteksinya
Jangan Abai, Keluhan Ini Bisa Jadi Tanda Stroke Menyerang
Ijeck Serius Maju di Pilgub Sumut 2024, Ambil Formulir Pendaftaran ke Sejumlah Partai Politik
Foto Kue Pernikahan Selebriti dari Atta dan Aurel hingga Vidi Aldiano dan Sheila Dara
Petugas Jatuh dari Pintu Pesawat TransNusa di Bandara Soekarno Hatta, Begini Kondisinya Terkini
Como Punya Rencana Besar untuk Kurniawan Dwi Yulianto dan Dani Suryadi
Proyek Minyak Makan Merah Masih Banyak Kendala, Padahal Sudah Diresmikan Jokowi
Skoliosis, Kelainan Tulang Belakang yang Rentan Terjadi pada Remaja Perempuan daripada Laki-Laki
Jangan Dibuang Dulu! Ini 5 Cara Kreatif Manfaatkan HP Jadul Jadi Barang yang Berguna