Liputan6.com, Jakarta - Smartphone menjadi perangkat yang cukup membantu sebagian orang dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Namun, sebuah penelitian mengungkap fakta baru terkait dampak yang bisa disebabkan penggunaan perangkat smartphone.
Fakta baru ini diungkap oleh Universitas Waterloo, Kanada yang merupakan kampus di dekat markas besar perusahaan teknologi BlackBerry. Studi yang dilakukan universitas itu mengungkap smartphone mendorong orang untuk lebih malas dalam berpikir.
"Pengguna smartphone mungkin bisa mencari tahu informasi aktual ataupun bisa belajar dengan cara lebih mudah, namun mereka tidak mau melakukan upaya atau berpikir tentang penggunaan perangkat untuk itu," ungkap Gordon Pennycook, asisten penulis penelitian.
Pada dasarnya, dikutip dari Phone Arena, Selasa (10/3/2015), studi ini menghasilkan kesimpulan yang memperkuat hasil penelitian sebelumnya. Penelitian itu menyatakan manusia sangat ingin menghindari menggunakan tenaga dan upaya lebih besar dalam memecahkan suatu masalah.
Studi ini menyebutkan pemikir intuitif ialah orang yang mengandalkan 'perasaannya secara terus menerus' dalam mengambil keputusan. Tipikal orang itu sekarang ini lebih cenderung mengandalkan mesin pencarian daripada berpikir analitis ataupun strategis.
Penelitian ini dilakukan dalam tiga studi terpisah yang melibatkan 660 peserta. Mereka mengukur berbagai pemikiran kognitif, upaya berpikir intuitif dan analitis dan keterampilan dalam ekspresi verbal dan kuantitatif. Selepas dari pengumpulkan data itu peneliti mengamati kebiasaan pengguna smartphone dari tiap peserta.
Singkatnya, penelitian itu menemukan fakta orang dengan kemampuan kognitif lebih kuat dan memiliki kecenderungan berpikir analisis daripada menggunakan smartphone mereka maupun mengakses situs pencarian untuk memecahkan masalahnya.
"Penelitian kami mencari hubungan dan keterkaitan antara penggunaan smartphone dengan penurunan tingkat kecerdasan. Pertanyaan terbuka yang masih perlu penelitian di masa depan ialah apakah smartphone mengakibatkan penuruan kecerdasan?" tambah Pennycook.
Smartphone sendiri telah jadi perangkat yang dibutuhkan sebagian masyarakat maju. Seberapa besar soal hubungan smartphone dan penurunan kecerdasan kemungkinan masih akan terus tumbuh di masa depan.
(den/isk)
Smartphone Bisa Turunkan Tingkat Kecerdasan?
Studi yang dilakukan Universitas Waterloo mengungkap smartphone mendorong orang untuk lebih malas dalam berpikir.
diperbarui 10 Mar 2015, 09:00 WIBPengguna smartphone di Tiongkok rata-rata hanya mengonsumsi 200MB data internet per bulannya.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Bocoran Rezeki Mengalir Deras dan Berkah Menurut Ustadz Adi Hidayat
Atlet Panjat Tebing Juara di Shanghai, Indonesia Berpeluang Tambah Wakil di Olimpiade 2024
Luhut Pastikan Elon Musk Ikut Luncurkan Starlink di Bali
Mengenal Kain Tenun Khas Ternate yang Mulai Langka
Taubat Tak Diterima Allah Apabila 2 Hal Ini Sudah Terjadi, Kata Buya Yahya
Olimpiade Paris 2024 Siapkan Ranjang Anti-Seks, Berbahan Kardus dan Hanya Cukup Ditiduri Seorang
Korupsi Dana Bencana Miliaran Rupiah, Kepala BPBD Siak Dijebloskan ke Penjara
Wacana Revisi UU Polri, Lemkapi: Sudah Berusia 22 Tahun, Perlu Ikuti Perkembangan
Penambang Batu di Bogor Tewas Usai Terseret Arus Waterway PLTM
Manusia Masuk Neraka Itu Salah Alamat Kata Gus Baha, Kok Bisa?
6 Penyerang Terbaik AC Milan Sepanjang Masa, Juru Gedor Andal Perobek Gawang Lawan
Kejari Dumai Tahan Eks Plt Kadiskominfo Tersangka Korupsi Bandwidth