Beras OP Bulog Tak Layak Konsumsi, Ini Kata Menko Perekonomian

Beras yang digunakan dalam operasi pasar Bulog belakangan ini memang merupakan stok sejak tahun lalu.

oleh Septian Deny diperbarui 02 Mar 2015, 17:42 WIB
Presiden Joko Widodo meninjau Gudang Beras Bulog, Jakarta, Rabu (25/2/2015). Presiden Jokowi memerintahkan Bulog menggelontorkan semua stok beras di gudang Bulog agar harga beras di pasaran normal kembali. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Beras operasi pasar Perum Bulog yang dijual untuk menurunkan harga ternyata banyak dikeluhkan masyarakat. Pasalnya kualitas dari beras tersebut rendah sehingga tidak layak konsumsi.

Menanggapi hal ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan bahwa pemerintah akan segera memperbaiki masalah ini. Caranya, dengan menyerap beras baru yang diperkirakan akan mulai tersedia pada masa panen bulan ini.

"Iya itu harus kita perbaiki juga . Karena kalau kita lihat stok beras makin sedikit, Maret ini dan April mulai pengadaan beras, dan ini kan beras baru. Dan beras lama yang stok di gudang mudah mudahan tidak ada lagi," ujarnya di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (2/3/2015).

Menurut Sofyan, beras yang digunakan dalam operasi pasar Bulog belakangan ini memang merupakan stok sejak tahun lalu, sehingga wajar jika ada beras yang kualitasnya sudah menurun.

"Di Bulog itu ada beras yang sudah dibeli tahun lalu dan lain lain. mudah mudahan dengan sistem first in first out itu bisa cepat hilangnya dan habisnya beras beras yang kualitasnya diragukan," lanjut dia.

Selain itu, kualitas rendah ini banyak dimanfaatkan oleh oknum penjual sebagai campuran untuk mendapatkan untung yang lebih banyak.

"Yang dilakukan banyak pengusaha dan konsumen, mereka membeli dan mengoplos supaya dapat kualitas dan harga yang lebih baik," katanya.

Sofyan juga berjanji pemerintah akan meningkatkan peranan Bulog untuk mengendalikan harga dan menjaga kualitas beras yang disalurkan kepada masyarakat. "Masa akan datang, Beras bulog itu peranannya akan lebih ditonjolkan," tandasnya. (Dny/Nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya