Hotel Jangan Manfaatkan Banjir untuk Naikkan Tarif Menginap

Cyprianus berharap para pengelola hotel tidak memanfaatkan kondisi banjir untuk mengambil untung besar dengan menaikan tarif menginap.

oleh Septian Deny diperbarui 11 Feb 2015, 16:54 WIB
Penampakan banjir di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (10/2/2015). Menurut Kadin DKI Jakarta, kerugian akibat banjir di Jakarta mencapai Rp 1,5 triliun tiap harinya.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Hujan dengan intensitas tinggi sehingga menyebabkan banjir dibeberapa titik di ibukota ternyata membuka potensi peningkatan hunian hotel.

Direktur Eksekutif Perhimpunan Hotel Dan Restoran Indonesia (PHRI), Cyprianus Aoer mengatakan, adanya banjir ini juga memberikan dampak positif bagi bisnis hotel dimana biasanya penduduk DKI Jakarta, khususnya kelas menengah ke atas akan memilih menginap di hotel saat rumah atau akses jalan menuju tempat tinggalnya terendam banjir.

"Memang bagi kelas menengah ke atas, hotel itu menjadi tempat tinggal sementara bagi mereka selama banjir, pada tahun-tahun sebelumnya seperti itu. Misalnya di hotel yang lebih dekat dengan akses keluar perumahan mereka," ujarnya di Jakarta, Rabu (11/2/2015).

Namun, dampak dari peningkatan hunian akibat perpindahan sementara masyarakat ibukota tersebut belum dirasa signifikan pada saat ini. Pasalnya, banjir yang terjadi dinilai belum banyak menggenangi perumahan elit.

"Tahun lalu banyak, tetapi banjir yang saat ini belum terlihat fenomena yang seperti itu. Mungkin kalau perorangan sudah ada, tapi belum seramai seperti tahun lalu. Karena saat ini, sebagian besar hanya jalan-jalan saja yang kebanjiran, untuk perumahan belum terlalu," jelas dia.

Meski demikian, Cyprianus juga berharap para pengelola hotel tidak memanfaatkan kondisi banjir untuk mengambil untung besar dengan menaikan tarif menginap. Menurut dia, situasi seperti ini tidak tepat dijadikan lahan untuk meningkatkan pendapatan hotel.


"Ini kan bencana alam, bukan bisnis, mereka ke hotel karena rumahnya kebanjiran. Jadi hotel diharapkan tidak pasang tarif diatas normal. Karena ini bukan saatnya cari keuntungan, tetapi saatnya untuk melayani," tandasnya. (Dny/Gdn)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya