Liputan6.com, Kaimana - Sekitar 200 anggota Polres Kaimana, Papua Barat, ternyata tak mengetahui program Nawacita Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ketidaktahuan ini terungkap saat Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Paulus Waterpauw menggelar arahan perdana kepada anggota Polres Kaimana di Aula DPRD Kaimana, Papua Barat, Sabtu (17/1/2015).
Saat itu, Waterpauw menyebutkan bahwa ia akan mengedepankan program Nawacita yang juga telah di prioritaskan oleh Presiden Joko Widodo dalam kepemimpinannya di Polda Papua Barat.
Tanpa panjang lebar, Waterpauw meminta jajarannya untuk menyebutkan apa nama program prioritas yang diusung pemerintahan Jokowi. Namun hampir semua peserta yang hadir di situ tak mengetahui apa yang dimaksudkan.
"Ayo, siapa yang tau apa nama program Pak Presiden? Di dalam program itu ada bagian dari tugas kepolisian juga. Siapa yang bisa berdiri," kata Waterpauw sambil tersenyum-senyum.
Langsung saja Wakapolres Kaimana, Kompol Bagas Windigo yang ikut hadir dalam pertemuan tersebut langsung berdiri dan menyebutkan slogan Jokowi. "Kerja, kerja, kerja," ucap dia mantap.
Kapolda Waterpauw yang berdiri di podium langsung tersenyum simpul. "Itu nama kabinetnya. Kabinet kerja. Sekarang, ada berapa poin program Pak Jokowi? Ayo, siapa tahu?" tanyanya lagi.
Briptu Agustina Yukiana Done, salah satu polisi wanita atau Polwan di jajaran Polres Kaimana langsung berdiri di bagian belakang. "Siap, 9 poin program kerja Pak Presiden," ujar dia.
Dengan jawaban Polwan berdarah suku Sentani di Kabupaten Jayapura, Waterpauw langsung meminta Agustina untuk maju ke depan. Dia pun merogoh kocek kantong celananya.
"Mari, maju sini. Karena jawab pertanyaan saya hanya separuh, maka dapatnya juga separuh," kata Kapolda Papua Barat sambil memberikan uang yang digenggamnya.
Dalam arahan perdananya sebagai Kapolda Papua Barat, Waterpauw menekankan program prioritas yang akan diusungnya akan bersinergi dengan program Presiden Jokowi.
"Program Presiden disebut Nawacita. Ada empat poin, dari 9 poin program Nawacita yang diusung Presiden. Intinya dalam 4 poin pertama itu adalah menghadirkan negara untuk segenap bangsa, dengan rasa aman. Nah, di sini lah ada perpanjangan polisi untuk negara di tengah masyarakat. Polisi harus siap mewakili negara di tengah masyarakat," papar Waterpauw.
Dalam pengarahannya kepada jajarannya, Waterpauw juga mengungkapkan tidak akan ada apel pagi dalam kepemimpinannya. Namun, apel pagi itu akan digantikan dengan kehadiran polisi di tengah-tengah masyarakat.
"Misalnya saja, pagi hari polisi harus turun ke jalan, di saat masyarakat melakukan aktifitasnya, misalnya di pasar, sekolah ataupun di jalan-jalan. Begitu juga jika sore hari, di mana masyarakat pulang dari aktifitasnya, polisi harus ada ditengah-tengah masyarakat," jelas Kapolda Papua Barat. (Ans)
Anggota Polres Kaimana Papua Barat Tak Tahu Nawacita
Ini terungkap saat Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Paulus Waterpauw menggelar arahan perdana kepada anggota Polres Kaimana, Papua Barat.
diperbarui 18 Jan 2015, 07:33 WIBKapolda Papua Barat Brigjen Pol Paulus Waterpau (Liputan6.com/ Taufiqurrohman)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Kamis 16 Mei 2024
DPR Sebut Independensi KPU cuma Cerita Kosong
Pria di Sukabumi Ditusuk Saat Tagih Utang, Bikin Laporan ke Polisi dengan Dagu Masih Tertancap Pisau
Polemik Musik Ustadz Muflih Safitra vs UAH, Ini Pandangan Habib Umar bin Hafidz
Mantan Kakanwil Bea Cukai Riau Jadi Tersangka Korupsi Impor Gula
Sinopsis dan Daftar Pemain Film Paku Tanah Jawa, Ajang 'Comeback' Masayu Anastasia
4 Komet yang Akan Melintas di Sekitar Bumi pada Mei 2024
Gus Baha Ungkap Kesaktian 'Laa Ilaaha Illallah', Sangat Mengagumkan
Cerita Pejabat Kementan Diperas Habis-habisan oleh SYL, jika Tidak Loyal Terancam Dicopot
Manchester United Bisa Dapat Gelandang Murah Meriah di Musim Panas 2024, Syaratnya Rebutan dengan Liverpool
Kondisi Terkini Perbaikan Tol Bocimi Seksi 2 Usai Longsor
HEADLINE: Revisi Undang-Undang Mahkamah Konstitusi Bergulir di DPR, Poin Kontroversialnya?