Mampukah Pemain Asing Eropa Persija Jawab Tantangan?

Trend pemain asing di ISL mulai bervariasi, bukan hanya didominasi dari Afrika, Asia, dan Amerika Latin, tetapi dari Eropa.

oleh Muhammad Ridwan diperbarui 06 Jan 2015, 22:40 WIB
Dua pemain asing Persija Jakarta, Martin Vunk (kiri) dan Yevgeni Kabayev (kedua dari kiri) mulai ikut berlatih bersama di lapangan Yon Zikon 13/KE, Jakarta, (23/22/2014). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Membuka kompetisi ISL 2015, Persija Jakarta menjadi tim yang condong diperkuat pemain asing yang berasal dari Eropa. Musim ini, Macan Kemayoran langsung merekrut duo Eropa, Martin Vunk dan Yevgeni Kabayev.

Strategi Persija yang mulai gemar berburu pemain dari Benua Biru telah terlihat mulai musim lalu ketika mendatangkan Ivan Bosjnak dan Zelimir Terkes. Sayang, duet Bosjnak dan Terkes gagal bersinar. Persoalan cedera dan adaptasi menjadi masalah keduanya.

Mengenai langkah Persija terkait kebijakan mendatangkan pemain Eropa, sang pelatih Rahmad Darmawan tidak pernah mempermasalahkan asal usul sang pemain; termasuk Vunk dan Kabayev. Terpenting, pemain itu masuk kriteria.

Vunk dan Kabayev memiliki misi mengangkat prestasi Persija yang jeblok musim lalu. Ketajaman Kabayev diharapkan mampu menjawab tantangan itu sementara Vunk bisa memperkokoh barisan belakang. Khusus Kabayav, pemain Estonia itu merupakan top-scorer Meistriliiga bersama Sillamae Kalev mencetak 36 gol.

"Sebelum membeli pemain saya melihat CV mereka. Jadi bisa kelihatan kemampuannya yang dibutuhkan tim atau tidak. Vunk dan Kabayev sosok tepat untuk mengisi tim," ujar pria yang akrab disapa RD itu saat ditemui di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Selasa (6/1/2015). 

"Mereka berhasil cepat beradaptasi dengan suhu yang ada di sini," ujarnya.

Trend pemain asing di ISL mulai bervariasi beberapa tahun belakangan. Bukan hanya didominasi dari Afrika, Asia, dan Amerika Latin, tetapi juga dari Eropa. Bek Persib Bandung, Vladimir Vujovic menjadi contoh pemain Eropa yang sukses merumput di Indonesia. Di tahun pertama bersama Maung Bandung, pemain asal Montenegro itu langsung mempersembahkan gelar yang dinanti selama 19 tahun.

RD sendiri menyadari betul, kalau adaptasi cuaca menjadi alasan utama pemain dari Eropa sulit menunjukkan kemampuan."Saya tidak pernah membedakan pemain asing darimana pun. Terpenting mereka bisa beradaptasi dengan perbedaan suhu di sini," imbuhnya.

Tidak heran, bila performa pemain Eropa di Indonesia tidak stabil karena harus beradaptasi dengan cuaca."Klub hanya memberikan jeda waktu yang sedikit bagi kedua pemain itu," ucap pelatih berpangkat Mayor TNI-AL itu.

Kini, mampukah Vunk dan Kabayev menjawab tantangan di Persija, mendongkrak prestasi tim Ibukota itu di ISL 2015?

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya