BBM Naik, Mendag Himbau Masyarakat Tak Panik

Dia mengklaim naik atau turunnya harga suatu komoditas lebih karena imbas musim yang tidak menentu.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 19 Nov 2014, 04:38 WIB
Dia mengklaim naik atau turunnya harga suatu komoditas lebih karena imbas musim yang tidak menentu.

Liputan6.com, Tangerang - Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel menyatakan dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) terhadap kebutuhan pokok tidak terlalu besar. Hal itu karena didukung  pasokan yang mencukupi.

"Kita lihat yang sekarang dan kita bisa prediksi ke depan. BBM cuma 15 persen daripada total supply. Jadi nggak besar. Intinya supply ada atau tidak,"kata dia dalam kunjungannya ke Pasar Induk Tanah Tinggi, Tangerang, Selasa (18/11/2014).

Pasar Induk Tanah Tinggi sendiri merupakan pasar yang menyediakan kebutuhan pokok untuk wilayah Jakarta Barat dan Banten. Ketersediaan pasokan yang ada,  mampu mengamankan kebutuhan  pangan hingga 3 bulan ke depan. "Jadi masyarakat nggak perlu panik," pintanya.

Dia mengklaim naik atau turunnya harga suatu komoditas lebih karena imbas musim yang tidak menentu. Hal tersebut menjadi pekerjaan rumah Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam menjaga jumlah pasokan.

"Ini akan didiskusikan dengan Menteri Pertanian," tandas dia.

Pemerintah telah resmi menaikan harga BBM sebanyak Rp 2.000 per liter untuk jenis premium dan solar. Kini, BBM jenis premium dijual dengan harga Rp 8.500 per liter dan solar Rp 7.500 per liter. (Amd/Nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya