Liputan6.com, Jakarta - Perjalanan kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) diprediksi tidak akan mulus pada tahun depan. Ada berbagai tantangan domestik maupun global yang siap menghadang pemerintahan Kabinet Kerja.
Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), Ryan Kiryanto menyatakan, Indonesia perlu memperbaiki peringkat daya saing bisnis agar dilirik investor asing dan lokal. Sebab negara tetangga pun tidak mau kalah untuk terus mendongkrak indeks daya saing bisnisnya.
"Tantangan domestik tahun depan, tekanan inflasi di depan mata, subsidi energi masih besar dan utang luar negeri swasta tinggi tanpa dilakukan lindung nilai. Ini bahaya," ucap dia dalam Diskusi Publik Rencana Kenaikan Harga BBM Demi Kepentingan Rakyat di Jakarta, Senin (17/11/2014).
Tantangan lain, kata Ryan, polarisasi kekuatan politik nasional dan lokal yakni antara kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP). Pasalnya perseteruang terjadi antara anggota masing-masing kubu di daerah. "Kalau di elit politik sudah cipika cipiki, bawahnya harus akur juga dong," terang dia.
Sementara dari tantangan global, lanjutnya, ada normalisasi kebijakan The Fed dengan menaikkan suku bunga acuan (Fed Fund Rate) sebesar 1,5 persen secara bertahap di tahun depan.
"Ada pula tantangan koreksi kebijakan ekonomi China yang cuma tumbuh 7,3 persen di 2014. Tapi diprediksi ekonomi China terkontraksi sampai 4 persen lima tahun lagi. Ini kan ngeri," ujar dia.
Ryan menyebut, China merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia sehingga apabila pertumbuhan ekonomi China melemah akan berdampak ke Indonesia. "Kalau ekonomi China memble, kita juga memble," tegasnya.
Tantangan global lainnya, tambah dia, penurunan harga komoditas di tahun depan, serta kondisi geopolitik di Rusia dan Timur Tengah terutama ISIS yang menjadi isu dunia. "Juga persoalan wabah ebola di Afrika Barat ikut mencuri perhatian dunia," tutur dia. (Fik/Gdn)
Jokowi-JK Diminta Waspada Pelemahan Ekonomi China
Indonesia perlu memperbaiki peringkat daya saing bisnis agar dilirik investor asing dan lokal.
diperbarui 17 Nov 2014, 17:42 WIBIlustrasi pertumbuhan Ekonomi
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pakai Batik Hijau, Elon Musk Tiba di Puskesmas Denpasar untuk Resmikan Starlink
Disambut Bak Gubernur, Anies Baswedan Silaturahmi Bertemu Warga Kampung Muara Baru Jakut
Ruben Onsu Ambruk hingga Dilarikan ke Rumah Sakit, Sarwendah dan Jordi Onsu Syok Baru Tahu via Medsos
Jangan Lewatkan Mega Series Magic 5, di Indosiar Minggu 19 Mei 2024, via Live Streaming Pukul 16.30 WIB
Belanda Kabulkan Permintaan Perempuan Usia 29 Tahun untuk Disuntik Mati, Ini Alasannya
Menjamu Ayu Dewi dan Raffi Ahmad di Solo, Sikap Selvi Ananda Jadi Sorotan
Permendag Baru, Impor 7 Komoditas Ini Tak Perlu Lagi Pertimbangan Teknis Kemenperin
OJK: Jangan Tergiur Investasi Keuntungan Fantastis
Gunung Ibu Kembali Erupsi, Petugas Gabungan Evakuasi Warga di 7 Desa ke Lokasi Pengungsian
Pemkot Surabaya Kebut Pengerjaan Saluran Air, Sebelum Musim Hujan Wajib Kelar
Napi Kabur Hampir Sebulan, Rutan Sukadana Baru Minta Bantuan Polisi, Kok Bisa?
Potret Kerusakan Akibat Banjir Bandang di Afghanistan