'Menghilang' Usai Lantik Ketua BPK, Jokowi Sidak ke Kantor BKPM

Presiden Jokowi sempat 'menghilang' usai mengikuti acara pelantikan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Gedung Mahkamah Agung (MA).

oleh Sugeng Triono diperbarui 28 Okt 2014, 17:26 WIB
Presiden Jokowi memberikan arahan kepada para Menteri Kabinet Kerja saat sidang perdana di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (27/10/2014). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi sempat 'menghilang' usai mengikuti acara pelantikan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Gedung Mahkamah Agung (MA), Jakarta hari ini.

Padahal, usai acara pelantikan ketua baru BPK itu, Jokowi dijadwalkan bertemu Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly di Kantor Kepresidenan, namun hingga waktu yang ditentukan pada pukul 14.00 WIB orang nomor satu itu belum juga terlihat.

Ternyata, mantan Gubernur DKI Jakarta itu langsung melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Jakarta.

"Ya, kalau (Sidak) dikasih tahu, tahu dong," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (28/10/2014). Lantas apa tujuan dari sidak tersebut?

"Kita ingin bantu bangun one stop service untuk perizinan yang nasional. Artinya orang mau investasi tidak harus ke kementerian satu dua, BKPM. Jadi satu tempat saja cukup. Oleh sebab itu, kita datang ke BKPM untuk memastikan pelayanan di sana," kata Jokowi.

Dalam sidak tersebut, tutur Jokowi, dirinya sudah cukup senang melihat perkembangan BKPM dalam melayani masyarakat atau investor. Hanya, kata Jokowi, soal kecepatan pelayanan harus segera dibenahi.

"Lihat penampilan kantor yang sekarang sudah baik. Tapi kecepatan pelayanan tetap harus diperbaiki lagi," ungkap suami Iriana Widodo itu.

Bagi Jokowi, selain masalah kecepatan pelayanan tadi, yang paling penting adalah mengenai upaya pihaknya mengintegrasikan izin-izin di kementerian untuk menjadi satu pintu di BKPM.

"Saya berikan target 3-6 bulan sudah jadi. Ini kita serius untuk urusi masalah izin mengizin ini. Kalau ini rampung, akan masuk ke provinsi, kabupaten, dan kota," ucap dia.

Mengenai target investasi, Jokowi belum mau bicara banyak. Yang penting baginya adalah menyiapkan segala sesuatunya termasuk hal teknis.

"Setinggi-tingginya. Menyiapkan kantornya dulu. Baru bicara ke sana. Kalau kantornya sudah siap, izin sudah siap, baru kendala kedua. Ini satu per satu, ini rampung satu masuk lagi ke daerah," pungkas Jokowi. (Yus)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya