Rachmat Gobel Tak Mau Dipanggil Pak Menteri

Rachmat Gobel masih belum menyadari bahwa dirinya sudah mengemban tugas memimpin Kementerian Perdagangan (Kemendag).

oleh Septian Deny diperbarui 27 Okt 2014, 21:59 WIB
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel melakukan serah terima jabatan (sertijab) dengan pendahulunya, Muhammad Lufti di Auditorium Gedung Utama Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Senin (27/10/2014) ini.

Dalam sambutannya, Rachmat mengaku bahwa hingga saat ini pun masih belum percaya bahwa dirinya ditunjuk sebagai menteri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bahkan dalam pengucapan kementerian, Rachmat masih sering menyebutnya dengan sebutan departemen.

"Ya nggak apa-apa lah, namanya juga masih baru, jadi salah melulu," ujarnya di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat.

Bahkan saat bangun tidur pagi ini, Rachmat masih belum menyadari bahwa dirinya sudah mengemban tugas memimpin Kementerian Perdagangan (Kemendag).

"Pagi-pagi saya bangun, dibangunin istri saya, dia bilang, bangun kan sudah jadi menteri hari ini. Kemudian saat dijemput protokoler perdagangan di istana, saya juga masih bingung," lanjutnya.

Begitu pula saat datang ke kantor Kemendag dan mulai menggelar rapat dengan staf-stafnya, Rachmat mengaku masih canggung dipanggil dengan sebutan Pak Menteri.

"Semua panggil saya Pak Menteri, panggil saja saya Pak Rachmat. Itu arahan saya yang pertama, panggil Pak Rachmat," katanya.

Selanjut dia bercerita, ketika diminta menjadi menteri, Presiden Jokowi memintanya untuk memikirkan kepentingan masyarakat luas bukan hanya diri sendiri seperti saat menjadi pengusaha.

"Jadi dalam Kemendag ini bagiamana mengamankan pasar domestik, dari serangan produk impor dan meningkatkan ekspor nasional kita. Jadi hal ini menjadi poin yang harus dikerjakan dalam waktu dekat," tandasnya.(Dny/Nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya