Mantan KSAD Ryamizard Ryacudu: ke Istana, Bahas Posisi Menteri?

Ryamizard mengaku, isu dirinya dicalonkan menjadi pejabat tinggi pernah terjadi 2006 lalu, dirinya dianggap sebagai calon kuat Panglima TNI.

oleh Sugeng Triono diperbarui 21 Okt 2014, 18:36 WIB
(ANTARA FOTO/Feny Selly)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Ryamizard Ryacudu menjadi salah satu tokoh yang dipanggil Presiden Jokowi ke Istana Negara hari ini.

Namun, dalam pertemuannya dengan Jokowi, lulusan Akadami Militer 1974 itu, membantah ada pembahasan mengenai penunjukan dirinya sebagai calon menteri.

"Saya tidak pernah bohong, bukan ngomongi itu (calon menteri)," ujar Ryamizard di Istana Negara, Jakarta, Selasa (21/10/2014).

Meski dianggap sebagai salah satu calon kuat pengisi jabatan menteri pemerintahan Jokowi-JK, menantu mantan Wakil Presiden Try Sutrisno itu enggan menanggapi spekulasi tersebut.

Ryamizard mengaku, hal semacam ini pernah terjadi pada 2006 lalu, ketika dirinya dianggap sebagai calon kuat Panglima TNI, menggantikan Endriartono Sutarto. Namun kenyataannya, Presiden SBY malah memilih Marsekal Djoko Suyanto.

"Saya sekali lagi kalau belum diumumkan tidak bicara. Kamu tahu dulu, saya sudah mau jadi panglima TNI dibatalkan. Itu pengalaman. Bukan trauma. Dari dulu saya ndak macem-macem. Nggak jadi menteri, nggak apa-apa," ungkap Ryamizard.

Hingga saat ini Presiden Jokowi belum mengumumkan nama-nama menteri kabinet pemerintahannya. Sebelumnya Jokowi mengaku akan mengumumkan nama-nama menteri kabinet usai pelantikan presiden 20 Oktober. (Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya