Jokowi Kalah di Parlemen, Investor Asing Sempat Panik

Saat itu, Indonesia dan India menjadi dua negara dengan prospek investasi yang menarik.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 11 Okt 2014, 11:32 WIB
Presiden Terpilih Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta - Dominasi Koalisi Merah Putih di parlemen ternyata sempat membuat sebagian investor asing di Tanah Air panik. Pengamat Ekonomi dan Pasar Fauzi Ichsan mengatakan, beberapa investor bahkan langsung menarik dananya.

"Pada dasarnya, sejak disahkan UU Pilkada dan Ketua DPR, investor sudah mulai panik. Sehari bisa tiga sampai empat investor menarik dananya ke luar negeri," ungkap Fauzi saat menjadi pembicara dalam acara Prediksi Ekonomi di Tengah Polarisasi Politik Nasional, di Jakarta, Sabtu (11/10/2014).

Fauzi menjelaskan, sejak awal tahun dengan berbagai konflik geopolitik termasuk krisis di Ukraina, krisis di Turki dan panasnya isu politik di Brasil, banyak investor asing yang melarikan dananya dari negara-negara tersebut. Saat itu, Indonesia dan India menjadi dua negara dengan prospek investasi yang menarik.

"Dua negara yg dianggap punya prospek ya India dan Indonesia yang sedang menjalankan pemilu dengan pimpinan yang diharapkan rakyat dan berhasil terpilih. Indonesia memiliki Jokowi dan India ada Narendra Modi," terangnya.

Bedanya, Narendra Modi di India berhasi menguasai mayoritas di parlemen. Sebaliknya, Jokowi hanya memiliki 20 persen bagian di parlemen dan menjadikan perbedaan besar antara India dan Indonesia.

"Di situlah investor panik, dikhawatirkan program pemerintah Jokowi diganjal. Bahkan bermunculan spekulasi, Jokowi akan diturunkan dari kursinya  dalam waktu dua tahun," tuturnya.

Fauzi lantas menjelaskan pada beberapa investor asing bahwa tidak mudah secara hukum untuk menurunkan presiden di Indonesia. Meski demikian, hingga saat ini Fauzi menilai kepanikan masih melanda sejumlah investor menyusul aksi beberapa spekulator di pasar. (Sis/Nrm)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya