Gejolak Politik Bikin Jualan Mobil dan Motor Lesu

Akibat gejolak politik, target penjualan kendaraan yang telah dicanangkan oleh industri otomotif sejak awal tahun berpotensi tak tercapai.

oleh Septian Deny diperbarui 09 Okt 2014, 16:23 WIB
(Foto: Gesit Prayogi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Komposisi parlemen yang dikuasai kubu oposisi ternyata membawa dampak pada sektor industri. Direktur Jenderal Kerjasama Industri Internasional (KII) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Agus Tjahjana mengatakan sektor industri yang terganggu akibat situasi politik saat ini yaitu industri otomotif yang mengalami penurunan permintaan.

"Saya dapat laporan dari beberapa teman (industri otomotif), penjualannya agak menurun," di Jakarta Internasional Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta, Kamis (9/10/2014).

Agus mengatakan, akibat gejolak politik tersebut, target penjualan kendaraan yang telah dicanangkan oleh industri otomotif sejak awal tahun berpotensi tidak tercapai.

"Sudah ada laporan yang belum tercapai, itu itu sebatas laporan dan obrolan teman. Saya juga tidak membuat statistik khusus (terkait penurunan penjualan) tersebut," lanjutnya.

Sedangkan untuk industri lainnya seperti perhiasan dan elektronik, Agus mengaku belum mendapatkan laporan terkini. Namun dia berharap gejolak politik saat ini tidak menganggu banyak industri.

"Kalau perhiasan dan elektronik, belum tahu. Saya belum cek," tandas dia. (Dny/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya