Tolak RUU Pilkada, Demonstran Bakar Ban di Depan DPR

Selain berorasi dan menyanyikan yel-yel menolak RUU Pilkada, para pendemo juga melakukan aksi bakar ban.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 25 Sep 2014, 16:58 WIB
Para demonstran menandatangi petisi yang telah disiapkan sebagai wujud penolakan terhadap RUU Pilkada, Jakarta, Minggu (21/9/2014) (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan pendemo dari berbagai elemen buruh dan mahasiswa yang menolak pengesahan Rancangan Undang-undang (RUU) Pilkada masih tetap menduduki depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.

Berbagai orasi tentang penolakan pilkada dipilih DPRD masih terus diteriakkan. Salah satu peserta demo, dalam orasinya yang disampaikan dari atas mobil, mengkritik kinerja DPR.

"Pilkada DPRD merupakan pemilu elit yang merupakan copy dari praktik perbudakan modern. Ini yang harusnya DPR tahu," teriak orator itu di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (25/9/2014).

Selain berorasi dan menyanyikan yel-yel menolak RUU Pilkada, para pendemo juga melakukan aksi bakar ban. Namun, setelah ban dibakar, polisi langsung sigap memadamkan api dengan tabung pemadam.

Tak terima, para demonstran mencoba kembali membakar ban. Tapi, polisi kembali menghalangi mereka melakukan aksi itu.

Ratusan pendemo itu kemudian melanjutkan orasinya secara bergantian. Hingga berita ini diturunkan, demonstrasi yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB masih terus berlangsung. (Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya