Liputan6.com, Kabul - Dua calon presiden (capres) Afghanistan akhirnya memutuskan untuk berdamai dan bersatu setelah sempat bersitegang karena saling mengklaim kemenangan atas Pemilihan Presiden (Pilpres) yang digelar pada April 2014 lalu.
Abdullah Abdullah dan Ashraf Ghani sepakat untuk membangun pemerintahan Afghanistan bersama-sama, namun dengan jabatan yang berbeda. Ashraf Ghani diputuskan bersama sebagai Presiden, pemimpin tertinggi negara, sedangkan Abdullah menjadi Kepala Eksekutif Negara, jabatan setara Perdana Menteri.
Pengumuman resmi bersatunya Abdullah Abdullah dan Ashraf Ghani akan disampaikan pada hari ini, Minggu (21/9/2014) waktu setempat.
"Kedua kubu telah sepakat 100% untuk bersatu dan kita akan menandatangani kesepakatan ini besok (Minggu)," ujar seorang juru bicara Ashraf Ghani, Sabtu 20 September waktu setempat, seperti dimuat BBC.
Kesepakatan itu juga dibenarkan oleh Aimal Faizi selaku juru bicara Presiden Afghanistan saat ini, Hamid Karzai. Dia mengatakan, pihak Abdullah dan Ghani telah menyetujui penggabungan "kekuatan".
"Mereka telah menyelesaikannya dan sudah diparaf oleh kedua belah pihak. Hal ini akan diumumkan pada hari Minggu, dan hasil akhir dari perhitungan ulang pemilu harus diumumkan juga" kata Aimal, yang dilansir Reuters.
Sebelumnya Abdullah dan Ghani saling mengklaim menang dan menuding lawan berbuat curang pada Pilpres Afghanistan, hingga akhirnya dilakukan pemilihan ulang. Selama dua bulan terakhir, kedua kandidat presiden itu berseteru.
Presiden yang masih menjabat, Hamid Karzai, pun turun tangan. Dia menyerukan keduanya untuk bersatu demi pemerintahan baru.
"Afghanistan sangat membutuhkan pemerintahan baru segera mungkin," ujar Karzai di depan Abdullah dan Ghani, seperti diwartakan Washington Post.
"Masa jabatan saya telah berakhir, dan kami sebagai rakyat ingin pemerintahan baru, dan Pak Abdullah dan Pak Ghani bisa membawa kita ke pemerintahan Afghanistan yang baru dengan bersatu." (Yus)
Usai Saling Klaim Menang, 2 Capres Afghanistan Akhirnya Bersatu
Sebelumnya kedua capres Afghanistan, Abdullah dan Ghani, saling menuding berbuat curang pada Pilpres 2014.
diperbarui 21 Sep 2014, 10:50 WIBDua capres Afghanistan, Ashraf Ghani (kiri) dan Abdullah Abdullah (AFP)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Dokter Sarankan Perbanyak Minum Air dan Makan Buah Saat Cuaca Panas
Jokowi Setuju Pesan Luhut yang Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic ke Kabinet
Prediksi Gerak Rupiah Hari Ini, Menguat atau Loyo?
ODGJ Adalah Singkatan dari Orang dengan Gangguan Jiwa, Kenali Jenis-Jenisnya
Drama Es Kurma Ria Ricis Versus Mama Mertua, Teuku Ryan: Ibu Saya Sarjana Kesehatan Masyarakat
Ganjar Deklarasi Oposisi Prabowo: Akan Kita Kontrol dengan Cara yang Benar
Resmi Masuk Indonesia, Ini yang Bikin Tesla Model 3 Highland Istimewa
Timnas Indonesia U-23 Bersiap Hadapi Guinea, Isu MU dan Bayern Tukar Pelatih
Pelindo Mulai Komersialisasi Pelabuhan Benoa, Cuan Berapa?
Viral Daging 'Zombie' Lompat dari Piring di Restoran, Pelanggan Teriak Ketakutan
Penyedia Layanan Internet DATA Resmi Melantai di Bursa, Lepas 275 Juta Saham
Ingin Lepas dari Kesulitan Hidup? Amalkan Doa Nabi Musa AS Ini