Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar sedang memasuki siklus pergantian ketua umumnya. Beberapa kader yang mencalonkan diri pun berusaha menjual gagasan demi kejayaan Golkar pada masa mendatang. Salah satu calon Ketua Umum Partai Golkar, Priyo Budi Santoso menilai ada cap yang harus ditinggalkan Golkar, yaitu sebagai 'partai orang tua'.
Menurutnya, politisi Golkar kini dan mendatang perlu paham tentang para pemilih muda yang aktif di media sosial seperti Twitter, Facebook, dan Path yang akan menjadi pemilih baru pada 2019.
"Pola pikir mereka tentu akan jauh berbeda dengan generasi-generasi pemilih sebelumnya. Pada Pemilu 2019 nanti, jumlah generasi baru ini akan berlipat-lipat dari jumlah saat ini. Ini harus dibaca Partai Golkar," jelas Priyo dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/9/2014).
Pria yang menerima Anugerah Bintang Mahaputra Adipradana ini mengatakan Golkar tidak boleh terpaku pada basis-basis tradisional.
"Kita harus berani bertindak dan bekerja. Kita harus membuka lebar-lebar pintu partai bagi para generasi pembaharu-pembaharu muda di luar jalur ABG (ABRI/TNI, Birokrasi dan civil society yang terhimpun di Golkar)," jelas Priyo.
Menurut Wakil Ketua DPR itu, Golkar harus melakukan lompatan besar untuk meraih kemenangan pada Pemilu 2019 nanti.
"Di sinilah kembali diuji kepiawaian Partai Golkar dalam menjawab tantangan. Oleh karena itu, kejayaan Partai Golkar harus direbut kembali pada Pemilu 2019 dengan menjadikan Golkar senantiasa melekat di hati rakyat," ujarnya.
Ia menambahkan, pemimpin Golkar mendatang tidak boleh pemimpin yang lamban, elitis, dan kedaluwarsa. Bila masih ada pola kepemimpinan demikian, sulit bagi Golkar meraih prestasi puncak pada Pemilu 2019.
"Pola ini kini semakin terbuka sehingga sangat memungkinkan ke depan munculnya figur pemimpin seperti ini. Pergeseran dan perubahan ini harus diperhatikan oleh Partai Golkar agar langkah mencapai kemenangan pada Pemilu 2019 mudah tercapai," tandas Priyo. (Ali)
Priyo Budi Beber Langkah Golkar Kembali Jaya pada 2019
Politisi Golkar kini dan mendatang perlu paham tentang para pemilih muda yang aktif di media sosial seperti Twitter, Facebook, dan Path.
diperbarui 07 Sep 2014, 15:08 WIBPriyo Budi Santoso (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Syahrini Umumkan Kehamilan Anak Pertama, Reino Barack Ungkap Kesiapannya Jadi Seorang Ayah
Link Live Streaming Final Liga Europa Atalanta vs Bayer Leverkusen di Vidio
Ini yang Akan Dibahas di Rakernas V PDIP
Cara Memilih Produk Penumbuh Brewok yang Tepat, Jangan Salah Beli
China Dukung Surat Penangkapan PM Israel dan Pimpinan Hamas
Barisan Pengusaha Pejuang Dukung Bobby Nasution Gabung Gerindra dan Daftar Maju Pilgub Sumut 2024
Petinggi PT BSP Rugikan Negara Miliaran Rupiah, Jaksa Tuntut Dipenjara 8 Tahun 6 Bulan Penjara
10 Rekomendasi Produk Penumbuh Brewok Terbaik Edisi 2024
PHE Beberkan Sederet Program Lingkungan Jaga SDA di World Water Forum 2024
Bulog Resmikan Logo Baru, Wamen BUMN Titip Pesan Ini
Polisi Tangkap Petinggi BNI di Riau, Terlibat Korupsi Kredit Rugikan Negara Rp45 Miliar
Apakah Ibu Hamil Boleh Menggunakan Kosmetik? Begini Cara Memilih Produk yang Tepat