Papua Siap Sambut Festival Sail Raja Ampat 2014

Nantinya pada pagelaran Sail Raja Ampat akan ada 20 kapal yang melakukan parade.

oleh Katharina Janur diperbarui 09 Agu 2014, 20:13 WIB
(Foto:jurnalmaritim.com)

Liputan6.com, Jayapura - Sebanyak 700-an polisi akan mengamankan Festival Sail Raja Ampat, Papua Barat. Kapolda Papua, Brigjen Pol Yotje Mende mengatakan H-7 sejumlah pasukan ini akan digeser ke Waisai, Raja Ampat. Sejumlah pasukan itu berasal dari Polres Raja Ampat, Manokwari dan Sorong.

"Tidak ada pergeseran pasukan dari Polda Papua. Semua anggota yang dikerahkan dalam pengamanan ini berasal dari Polres Raja Ampat, Sorong, dan Manokwari," kata Yotje di Jayapura, Sabtu (9/8/2014)

Yotje membeberkan, kekuatan personel di Polres Raja Ampat sekitar 300 orang, Polres Sorong Kota sekitar 600 personel, dan Manokwari sekitar 600 personel. "Pasukan Brimob juga ada yang disiagakan sekitar 2 SSK. Namun itu sifatnya hanya disiagakan," ujar Yotje.

Sementara Komandan Lantamal X Jayapura Brigjen Pol Gatot Triswanto mengatakan, persiapan Sail Raja Ampat mencapai 90 persen. Nantinya pada pagelaran Sail Raja Ampat akan ada 20 kapal yang melakukan parade.

Sejumlah kapal yang akan melakukan parade adalah kapal asing yang berasal dari sejumlah negara Asean. Yakni Malaysia, Filipina, Singapura, Brunei Darussalam. Selain itu juga ada negara non Asean di antaranya Korea, Korea Selatan, dan Amerika.

"Baru ada dua negara yang menyatakan kesediaannya yakni Australia dan Amerika," jelas Gatot.

Presiden SBY rencananya bermalam di Waisai bersama sejumlah rombongan. Keesokan harinya,  akan melakukan peresmian Tugu Masuknya Injil di Pulau Mansinam, Manokwari-Papua Barat.

Beberapa lokasi yang telah disiapkan panitia antara lain Pantai Waisai Torang Cinta sebagai lokasi acara puncak Sail Raja Ampat, Rumah Pintar, lokasi Pameran Potensi Daerah, Kantor Sekretariat Panitia Nasional, Akademi Perikanan Sorong, serta Balai Budi Daya Ikan Kerapu yang juga menjadi lokasi peninjauan.

Pangkalan TNI AL Sorong bekerja sama Pemerintah Daerah juga berperan dalam memotivasi dan memobilisasi semua sumber daya daerah, termasuk keterlibatan sektor swasta.

Sail Raja Ampat merupakan sail yang ke-6 kalinya diselenggarakan setelah Sail Bunaken pada 2009, Sail Banda (2010), Sail Wakatobi-Belitung (2011), Sail Morotai (2012), serta Sail Komodo (2013).

Sail Raja Ampat bertujuan untuk meningkatkan perekonomian daerah terutama melalui sektor pariwisata bahari. Kegiatan ini juga menjadi model percepatan pembangunan daerah kepulauan dan daerah terpencil, serta mempromosikan lokasi Sail sebagai tujuan wisata nasional dan internasional.

Penyelenggaraan Sail Raja Ampat diharapkan dapat meningkatkan perekonomian daerah terutama bagi masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil melalui sektor pariwisata bahari, khususnya di wilayah Papua Barat dan sekitarnya. (Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya