Ahok Tak Takut Oknum TNI-Polisi Pembeking PKL

Seorang anggota Satpol PP sebelumnya diamankan di Mapolsek Gambir, Jakarta Pusat, karena oknum tersebut melapor ke polisi.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 05 Agu 2014, 19:34 WIB
(Lipuan6 TV)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku mendapatkan dukungan dari Panglima Kodam Jaya Mayor Jenderal Mulyono dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Dwi Prayitno untuk melakukan penertiban PKL di kawasan Monas.

Karena itu, pria yang karib disapa Ahok itu mengaku tidak merasa takut jika benar ada anggota TNI atau polisi yang membekingi PKL yang selama ini berjualan di Monas.

"Kemarin Pangdam telepon. Kapolda juga telepon. Yang jelas, Pangdam sama Kapolda serius mem-back up," kata Ahok di Balaikota Jakarta, Selasa (5/8/2014).

Bahkan kemarin, ia mengaku sempat mendapat tamu 3 anggota TNI di Balaikota. Ahok mengatakan dirinya sebenarnya sempat menemui ketiga anggota TNI itu di sela-sela kegiatannya. Meski hanya sebentar, Ahok sempat mengeluhkan adanya dugaan anggota TNI yang menjadi beking para PKL di Monas kepada mereka.

"Saya ketemu kok di dalam. Mereka nggak intimidasi. Baik-baik aja. Teman kok. Saya bilang saja, kalau ada oknum TNI yang jadi beking, Satpol PP jadi takut. Supaya tidak takut dipersenjatai, dikasih rompi antipeluru. Terus dilatih nembak yang benar," kata Ahok.

Pada Sabtu 2 Agustus lalu, dalam razia PKL di Monas, Satpol PP diduga salah tangkap sehingga sempat menimbulkan kericuhan. Pria yang ditangkap tersebut diduga seorang anggota TNI berpakaian biasa yang dikira PKL oleh Satpol PP. Akibatnya, seorang anggota Satpol PP diamankan di Mapolsek Gambir, Jakarta Pusat, karena pria tersebut melapor ke polisi.

Polsek Gambir juga memanggil beberapa anggota Satpol PP lainnya untuk dimintai keterangan tambahan. Namun korban yang diduga salah tangkap belum dapat dipastikan anggota TNI atau warga biasa. (Sss)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya