Sukses

Isak Tangis Warnai Sholat Jenazah Pelajar SMK Lingga Kencana Depok

Ketiga jenazah pelajar SMK Lingga Kencana disholatkan secara bersamaan yang dipimpin oleh salah seorang imam masjid lalu dilanjutkan dengan doa dan tahlil untuk selanjutnya bakal dimakamkan.

Liputan6.com, Jakarta - Kedatangan tiga jenazah pelajar SMK Lingga Kencana yang menjadi korban dalam kecelakaan bus pariwisata di Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu 11 Mei 2024 diwarnai isak tangis keluarga. Jenazah korban kemudian langsung dilakukan sholat jenazah setelah rombongan ambulans mengantar ke rumah duka.

Berdasarkan pantauan merdeka.com, terdapat tiga jenazah yang dilangsungkan proses solat jenazah di mushola Al Kautsar, Gang Haji Arif, Jalan Raya Parung Bingung, Depok, Jawa Barat. 

Pihak keluarga tidak kuasa menahan air mata saat jenazah dibawa ke mushola untuk disholatkan. Beberapa di antaranya juga terlihat ada yang membawa foto korban kecelakaan.

Dengan wajah yang merah, sambil terduduk lemas di tangga masjid salah seorang keluarga hanya tertunduk lemas.

Sementara pihak kerabatnya terus berupa untuk memberikan semangat agar dapat mengahadapi cobaan yang ada.

Ketiga pelajar tersebut disholatkan secara bersamaan yang dipimpin oleh salah seorang imam masjid lalu dilanjutkan dengan doa dan tahlil untuk selanjutnya bakal dimakamkan.

Bus yang membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana, Depok Jawa Barat terlibat kecelakaan di kawasan Subang, Jawa Barat pada Sabtu 11 Mei 2024. Akibat kecelakaan itu, 11 orang di antaranya meninggal dunia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Daftar 11 Korban Tewas Akibat Kecelakaan Bus Rombongan Siswa SMK Lingga Kencana

Sebanyak 11 korban meninggal dunia akibat kecelakaan bus pariwisata di Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu 11 Mei 2024. Bus pariwisata itu membawa rombongan pelajar SMK asal Depok.

"Para korban adalah siswa SMK Lingga Kencana, Kota Depok," kata Kapolda Jawa Barat Irjen Akhmad Wiyagus dikutip dari siaran persnya, Minggu (12/5/2024).

Berikut daftar nama 11 korban meninggal dunia akibat kecelakaan bus di Ciater.

  1. Intan Rahmawati
  2. Dimas Aditya
  3. Desy Yulyanti
  4. Ahmad Fauzi
  5. Intan Fauziah
  6. Nabila Ayu Lestari
  7. Raka
  8. Robiatul Adawiyah
  9. Tyara
  10. Mahesya Putra
  11. Suprayogi.

Selain itu, 12 korban mengalami luka berat, 23 luka sedang, dan 14 luka ringan. Wiyagus mengatakan korban meninggal dan luka-luka langsung di evakuasi ke RSUD Subang.

Wiyagus mengintruksikan jajarannya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh korban dan keluarganya.

"Berikan pelayanan terbaik kepada para korban dan keluarganya. Pastikan korban luka-luka mendapat perawatan maksimal," tutur dia.

Menurut dia, langkah pertama yang dilakukan polisi dalam tragedi ini yakni, proses evakuasi seluruh korban ke rumah sakit. Selanjutnya, polisi melakukan penyelidilan dengan pihak terkait untuk mengungkap penyebab kecelakaan yang melibatkan bus Nopol AD 7524 OG, mobil Daihatsu Feroza Nopol D 1445 VCD dan tiga sepeda motor.

"Olah tempat kejadian perkara (TKP) sedang dilakukan dengan melibatkan pihat terkait. Kita tunggu hasil penyelidikan tim di lapangan," tutur Wiyagus.

 

3 dari 3 halaman

Kronologi Kecelakaan

Seperti diketahui, bus pariwisata Trans Putra Fajar Nopol AD 7524 OG terlibat kecelakaan dengan Daihatsu Feroza Nopol D 1445 VCD dan tiga sepeda motor di Jl Raya Bandung-Subang, tepatnya di Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (12/5/2023) sekitar pukul 18.45.

Peristiwa ini berawal saat bus yang datang dari arah selatan/Bandung menuju utara/Subang melintasi jalan menurun dan sedikit membelok ke kiri.

Tiba-tiba bus oleng ke kanan dan menabrak Daihatsu Feroza yang datang dari arah berlawanan. Usai menabrak Feroza, bus terguling miring ke kiri dengan posisi ban kiri diatas dan terselusur beberapa meter sehingga menabrak tiga sepeda motor yang tengah parkir di tepi jalan.

Sebelumnya Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan bahwa bus tersebut diduga tidak memiliki izin angkutan.

"Adapun pada aplikasi Mitra Darat, bus tersebut tercatat tidak memiliki izin angkutan,” kata kata Kepala Bagian Hukum dan Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Aznal dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (11/5/2024) malam, dikutip dari Antara.

 

 

 

Reporter: Rahmat Baihaqi

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini