Liputan6.com, Jakarta - Berlangsungnya pemilihan umum (pemilu) pada tahun ini membawa angin segar bagi industri makanan dan minuman. Setiap digelarnya pemilu, konsumsi makanan dan minuman mengalami kenaikan.
Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Franky Sibarani mengatakan, pada masa kampanye pemilu legislatif yang berlangsung beberapa waktu lalu, konsumsi makanan dan minuman mengalami kenaikan cukup signifikan.
"Untuk masa kampanye kemarin terjadi pada pertengahan Maret hingga awal April, sehingga terjadi peningkatan konsumsi sekitar 15% dari normal," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Kamis (17/4/2014).
Dia menjelaskan, kenaikan konsumsi terjadi terutama pada produk minuman seperti air mineral dan juga produk makanan ringan. "Minuman peningkatan cenderung signifikan," lanjutnya.
Meski demikian, peningkatan ini belum mampu membuat volume konsumsi makanan dan minuman pada kuartal pertama tahun ini lebih besar dari triwulan keempat tahun lalu.
"Tapi triwulan pertama tiap tahunnya cenderung lebih turun dibanding triwulan 4 tahun sebelumnya. Jadi secara keseluruhan masih lebih rendah (dibanding triwulan 4 tahun 2013)," lanjutnya.
Namun menurut Franky pada jelang pemilihan presiden mendatang, volume konsumsi makanan dan minuman diyakini tidak akan lebih besar dibandingkan jelang pemilihan legislatif berlangsung. Hal ini karena kampanye jelang pilpres dinilai tidak akan seramai pileg lalu.
"Terjadi kenaikan lagi itu pasti, tetapi lebih rendah dari pileg. Karena saat pileg ada mungkin 6 ribu lebih caleg yang melakukan kampanye, itu pasti mengkonsumsi produk makanan minuman," jelasnya.
Selain itu, Franky juga berharap perputaran uang selama masa pemilu ini akan banyak terserap pada pembelian produk makanan dan minuman sehingga membantu pertumbuhan industri dalam negeri.
"Kalau BI (Bank Indonesia) merilis, pada tahun politik seperti ini, karena ada kampanye, ada sekitar Rp 42 triliun yang beredar sehingga kita berharap dari jumlah tersebut 30%-40% masuk ke konsumsi makanan minuman. Sedangkan lainnya mungki masuk untuk biaya lain seperti menyewa tempat kampanye, kaos kampanye, tenda, meja kursi dan iklan," tandasnya.
Konsumsi Makanan Minuman Pilpres Tak Tumbuh Sebesar Pileg
Berlangsungnya pemilihan umum (pemilu) pada tahun ini membawa angin segar bagi industri makanan dan minuman.
diperbarui 17 Apr 2014, 10:33 WIBlogo kpu pemilu
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Genjot Bisnis Ritel, Mirae Asset Angkat Tomi Taufan Jadi Direktur
Bahaya Gula Tambahan pada Produk Makanan Bayi, Sederet Masalah Kesehatan Mengintai
AHY Berbicara Tentang Manajemen Air di KTT WWF Bali
Brightspot Mall 2024 Ingin Bernostalgia Sekaligus Bangkitkan Kembali Pentingnya Gerai Fisik untuk Industri Kreatif
Jeane JKT48 Dikeluarkan dari Grup, Diduga Langgar Golden Rules dalam Postingan Viral
5 Resep Sponge Cake Lembut dan Empuk, Cocok Dibuat di Rumah
Cek Fakta: Tidak Benar Pesan Berantai Klaim Bahaya Terkait WHO Pandemic Treaty
4 Fakta Kemenangan Atalanta di Final Liga Europa: Trofi Eropa Perdana hingga Pupusnya Harapan Treble Leverkusen
Bos World Economic Forum Klaus Schwab Mundur, Siapa Penggantinya?
Makin Menjamur, Kominfo Blokir 10 Ribu Konten Judi Online Tiap Hari
KBI dan BRI Sinergi Beri Kemudahan Transaksi Bursa Berjangka
Simak, Berikut 30 Ucapan Selamat Hari Raya Waisak