Liputan6.com, Jakarta - CEO Evello System Corp Dudy Rudianto mengatakan memasuki tahun politik 2014, tokoh dan kader partai politik berlomba-lomba dalam hal penggunaan kanal media, baik media onlie serta media sosial untuk berkampanye.
"Ini jelas karena media sosial juga merupakan tempat yang efektif untuk berkampanye," kata Dudy Rudianto di Warung Daun, Jakarta Pusat, Rabu (2/4/2014).
Menurutnya berdasarkan pemantauan dari evello system, lonjakan tajam pemberitaan tentang parpol pada media online ini dapat memicu peningkatan pembicaraan di media sosial seperti facebook dan twitter.
"Jumlah pemberitaan di media online yang berhubungan dengan Jokowi misalnya, tercatat mencapai 8.323 pemberitaan. Sementara di twitter, perbincangan tentang Jokowi mencapai 428.647," kata Dudy.
Lanjut Dudy, dalam hal ini total pembicaraan mengenai tokoh-tokoh politik sampai dengan Maret 2014 mencapai 22.512 pemberitaan, "sementara di twitter dan facebook masing-masing mencapai 2.711.630 dan 79.729 pembicaraan," ujar Dudy.
Lanjutnya, pemberitaan lainnya yang cukup mengubah pertumbuhan data tentang politik terjadi pada 14-15 Maret 2014 ketika Megawati Soekarnoputri memberikan mandataan calon Presiden dari PDI Perjuangan. Pencapresan Jokowi mendorong pertumbuhan data pembicaraan di facebook dan twitter.
Dipaparkan Dudy, di twitter isu mengenai pencapresan Jokowi mencapai lebih dari 16.000 kicauan, sementara di facebook mencapai 1600 pembicaraan. Pemberitaan mengenai pencapresan Jokowi memang naik secara signifikan.
"Berdasarkan pemantauan evello, kecenderungan pemberitaan mengenai pencapresan Jokowi cenderung menurun setelah tanggal 15 Maret 2014," pungkasnya.
Dalam rangka partisipasi pelaksanaan Pemilu 2014 yang jatuh pada 9 April 2014, Evello system muncul untuk melakukan pemantauan terhadap beberapa isu sosial politik secara real time.
Pemantauan yang dilakukan oleh evello dimulai pada periode Sepetember 2014 sampai dengan 27 Maret 2014. Saat ini, basis data evello sudah mengkoleksi 302.010 record pemberitaan untuk beragam topik media online nasional dan daerah.
Dudi juga jelaskan dalam perhimpunan data evello system mengacu pada empat tahapan. Yang mana empat tahapan itu melalui Data Collection atau isu yang sering dijadikan pembicaraan hangat di media sosial.
Tahapan kedua adalah dengan cara Information Processing yaitu untuk lakukan reaksi masyarakat di luar media sosial, yaitu berdasarkan sentimen positif ataupun negatif tokoh yang dibicarakan.
Tahapan ketiga adalah Data Analysis yaitu perhitungan bedasarkan trend di masyarakat dan geo demografi masyarakat. Keempat adalah melalui User Interface dari data based yang terekam dari hasil pantauaan media sosial dengan cara mudah.
"Keempat tahapan ini dihimpun dari 94.005.556 dengan pertumbuhan data mencapai 50 persen untuk media online, 35 persen facebook dan 45 persen twitter. Jadi kami sudah temukan validitas data yang kongkret temukan pemimpin masa depan," pungkasnya.
Pemilu 2014, Media Jadi Tempat Favorit Kampanye
Memasuki tahun politik 2014, tokoh dan kader partai politik berlomba-lomba dalam hal penggunaan kanal media untuk berkampanye.
diperbarui 03 Apr 2014, 00:13 WIBAdvertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 InternasionalUNESCO dan Hari Kebebasan Pers Sedunia 2024
7 8 9 10
Berita Terbaru
Dear Jemaah Calon Haji, Tolong Jangan Lakukan 6 Hal Ini Saat di Tanah Suci
Jangan Kelewat, Catat Jadwal Pembagian Dividen Pekan Depan 20-24 Mei 2024
Prancis Blokir Pertukaran Kripto Bybit, Ada Masalah Apa?
Perbandingan Jumlah Kementerian di Indonesia, AS dan Inggris, Siapa Terbanyak?
Mengenal Wakatobi, Menyimpan Pesona Alam Indah
Sudah Ucapkan Perpisahan, Arne Slot Siap-Siap Gantikan Jurgen Klopp di Liverpool
Wawancara Ekslusif Stray Kids: Inilah Makna dan Magic Moment bagi Kami
3 Varian Resep Praktis Olahan Kulit Ayam yang Renyah dan Gurih
18 Mei 1927: Pembantaian Sekolah Paling Mengerikan dalam Sejarah Amerika Serikat, 38 Anak Tewas
Tindak Aktivitas Tambang Ilegal di Berau, Polisi Sita 3 Alat Berat
Asa Fitra Kuliah di UIN Gus Dur Pekalongan Kandas karena Tingginya UKT
Kronologi Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez dalam Kasus Narkoba