Dukung Satinah, Dongkrak Jokowi? Rieke PDIP: Terserah Omong Apa

Rieke mengaku tak peduli bila ada yang menyebut kedatangannya merupakan bagian dari untuk mengkampanyekan Jokowi.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 26 Mar 2014, 16:27 WIB
Mengenakan kacamata berframe hitam dan baju yang hitam pula. Rieke Diah Pitaloka tampak geram saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (04/03/2014) (Liputan6.com/Helmi Fitriansyah).

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Rieke Dyah Pitaloka menemui Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk meminta dukungan pembebasan Satinah binti Djumadi, TKI asal Ungaran, Semarang, Jawa Tengah. Langkah itu pun dianggap sebagai upaya mendongkrak elektabilitas Jokowi yang maju sebagai capres PDIP.

"‎Terserah lah orang mau ngomong apa. Semua orang punya cara masing-masing. Tapi mari kita positif thinking saja," ujar Rieke di Balaikota DKI Jakarta, rabu, (26/3/2014).

Rieke justru meminta mereka yang berpikir bahwa kedatangannya untuk mendongkrak nama Jokowi agar membayangkan jika Satinah merupakan kerabat dekat sendiri. Tentunya, kata dia, mereka akan meminta agar semua pihak untuk menyuarakan dukungan pembebasan hukuman.

"Kalau kamu sebagai Satinah, perlu nggak seorang Jokowi memberikan bantuan untuk kamu? Pasti ngerasa perlu. Karena apapun masyarakat mau jadi gong untuk menyuarakan ayo gotong royong," kata dia. ‎

Rieke mengaku tak peduli bila ada yang menyebut kedatangannya merupakan bagian dari untuk mengkampanyekan Jokowi. Menurutnya, apa yang dilakukan semata-mata untuk mendorong agar Satinah bebas dari tangan algojo pada 3 April 2014 mendatang.

"Terserah orang nilai apa, yang penting bagi saya dengan Mas Jokowi ini kan lewat diskusi, pasti ada pertanyaan itu. Yang penting dia (Satinah) bisa diselamatkan. Satu nyawa dia orang Indonesia. Ini akan jadi contoh untuk Indonesia kedepan," ucap Rieke.

Dalam kesempatan itu, Rieke yang membawa sebuah kardus penggalangan dana bagi Satinah tampak meminta sumbangan kepada para wartawan yang meliput di Balaikota DKI. Tiba-tiba secara spontan, dari dompetnya, Jokowi mengeluarkan lima lembar uang Rp 2 ribu ke dalam kardus tersebut.

"Ayo siapa yang mau nyumbang. Ini saya duluan yang masukin. Ayo yang lain-lain ikut sumbang juga," ucap Jokowi sambil memasukkan uang dengan total nominal Rp 10 ribu.

Melihat Jokowi yang memasuki uang dengan nominal yang tidak terlalu besar, Rieke pun mengatakan kalau sebelumnya Jokowi telah memberikan sumbangan dari kocek pribadinya dengan jumlah yang jauh lebih besar. Berapa nominalnya, Rieke tak mau menyebutkan.

"Pak Jokowi sudah ngasih amplop kok, ini amplopnya. Tapi isinya, ada deh. Yang uang dua ribuan formalitas aja," sambar Rieke yang menjawab sindiran kok Pak Jokowi sumbangannya cuma Rp 10 ribu.

Usai memberikan sumbangan, beberapa aktivis Migrant Care pun kemudian memberikan cinderamata sebuah kaos khusus untuk Jokowi yang bertuliskan "JKW4 Save Satinah" dengan gambar Jokowi dan Satinah dengan latar gambar berwarna putih.

Disinggung angka 4 yang tertulis di kaos tersebut dan mirip dengan slogan 'JKW4P' yang merupakan slogan pencapresan dirinya, Rieke mengaku kalau angka 4 itu bukan dukungan bagi Jokowi atau menunjukkan nomor 4 yang merupakan nomor urut PDIP.

"Nggak, ini 4-nya maksudnya for, Jokowi for Save Satinah," bantah Rieke.

Jokowi sendiri menyampaikan rasa keprihatinannya terhadap kasus yang menimpa Satinah. Sebagai warga negara indonesia (WNI), sebaiknya semua eksekusi bisa dibatalkan. Jokowi menjelaskan, saat ini masih kekurangan Rp 9 miliar untuk menutupi uang diyat tersebut.

Jokowi mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bergotong royong mengumpulkan uang duka sebelum pelaksanaan eksekusi.

"Semua orang harus punya kepedulian yang sama, karena biar bagaimanapun Satinah ini juga WNI yang harus dilindungi," ajak Jokowi. (Yus Ariyanto)

Baca juga:

Sumbang Rp10 Ribu, Jokowi Dapat Kaus JKW4 Save Satinah

Ajak Dukung TKI Satinah, Rieke PDIP Temui Jokowi

Pemerintah Terkesan Enggan Bayar Pembebasan Satinah, Kenapa?

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya