Liputan6.com, Jakarta - PDIP membantah pencapresan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dianggap terlalu cepat dan tergesa-gesa. Mantan Walikota Solo itu dianggap bukan pemimpin karbitan.
Menurut senior PDIP yang juga Ketua MPR Sidharto Danusbroto, dipilihnya pria yang akrab disapa Jokowi ini karena adanya faktor kepercayaan publik. Apalagi setelah melihat kepemimpinan Jokowi selama 1,5 tahun memimpin Ibukota.
"Bagi saya, public trust itu ada pada dia. Orang yang matang tapi tidak dipercaya itu omong kosong. Rakyat di luar negeri dan dalam negeri memiliki public trust pada dia (Jokowi)," kata Sidharto di Gedung DPR, Jakarta, Senin (17/3/2014).
Menurut mantan ajudan Bung Karno ini, modal kepercayaan itu penting bagi para investor yang akan menanamkan sahamnya di Indonesia. Hal itu, kata Sidharto, ada pada mantan Walikota Solo.
"Kepercayaan pada seseorang itu mempengaruhi investor dalam negeri, luar negeri. Jokowi punya itu," tandasnya.
Ketika ditanyakan perihal calon wakil presiden yang akan mendampingi Jokowi, Sidharto mengatakan semuanya akan terungkap setelah pemilu legislatif. Semua partai berhak mengadakan kerjasama politik. "Saya kira setelah pileg. Koalisi dengan partai apapun terbuka," singkatnya.
Advertisement
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak perkasa menjelang penutupan sesi kedua perdagangan saham. Pelaku pasar langsung merespon positif pengumuman Jokowi sebagai capres PDIP.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat (14/3/2014), IHSG menguat 152,47 poin ke level 4.878,64. Indeks saham LQ45 naik 4,56% menjadi 830,66. Level 4.878.64 ini merupakan level tertinggi sepanjang 2014. (Ismoko Widjaya)
Baca juga:
Baca Juga