Sukses

Prabowo-Gibran Diminta Jangan Pilih Sosok Toxic di Pemerintahannya

Ketua Umum Ikatan Sarjana Al-Washliyah, Adheri Zulfikri Sitompul mengaku prihatin bila kabinet pemerintahan berikutnya diisi oleh orang orang yang tidak memiliki kemampuan dan diragukan kredibilitasnya.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berpesan kepada presiden terpilih Prabowo Subianto  untuk tidak membawa orang toxic atau bermasalah ke dalam jajaran kabinetnya.

“Untuk presiden terpilih, saya bilang jangan bawa orang toxic ke kepemerintahanmu, itu akan sangat merugikan kita,” ujar Luhut di Jakarta, Jumat (3/5/2024).

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Ikatan Sarjana Al-Washliyah, Adheri Zulfikri Sitompul mengaku prihatin bila kabinet pemerintahan berikutnya diisi oleh orang orang yang tidak memiliki kemampuan dan diragukan kredibilitasnya. Dia pun mendukung pesan yang tegas disampaikan oleh Luhut Binsar Panjaitan.

“Jangan membawa orang toxic ke pemerintahan karena pasti sangat merugikan,” kata Adheri seperti dikutip dari siaran pers diterima, Minggu (5/5/2024).

Sebagai bagian dari kelompok ormas yang mengamati jalannya pemerintahan, Adheri mencermati ada tiga katagori orang toxic yang bisa berpengaruh ke kabinet, pertama, sosok yang sering diperiksa aparat penegak hukum karena kasus dugaan rasuah.

“Kategori kedua adalah mereka yang menyalahgunakan kekuasaan saat menjabat sebagai menteri dan ketiga adalah orang yang moralitas rusak dan melakukan penghinaan pada Prabowo-Gibran pada saat berlangsungnya kampanye Pilpres 2024,” jelas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pilih Latar Belakang Aktivis

Adheri berharap, pemerintahan berikutan bisa memilih para menteri yang berasal dan berlatar belakang aktivis namun mengerti tentang mengatur organisasi skala nasional, berwawasan luas, berlatar kewiraswastaan sehingg tidak butuh mencari kekayaan melalui jabatan.

“Karena sudah cukup kehidupannya hanya tinggal dianya mensedeqahkan dirinya pada bangsa dan negara ini saja,“ dia menandasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini