Sukses

Jaga Pelanggan Loyal, XL Tak Genjot Penjualan Kartu Perdana

XL lebih memilih fokus melayani pelanggan yang sudah ada pada jaringannya dengan menyediakan paket dan layanan yang lebih bervariasi.

Sejumlah pihak menganggap pemain di industri selular di Indonesia terlalu banyak. Persaingan untuk mendapatkan pelanggan akhirnya mendorong para operator berlomba-lomba menawarkan aneka paket dan tarif yang menarik.

Persaingan untuk menawarkan paket dan tarif tersebut bahkan dianggap sebagian kalangan sebagai suatu hal yang bagus karena menguntungkan pelanggan. Namun akibatnya, industri telekomunikasi menjadi kurang baik karena membuat angka churn rate (persentase pelanggan yang berhenti berlangganan) menjadi tinggi.

Churn rate yang ada di pasar selular Indonesia berkisar antara 12% sampai 15%. Jumlah tersebut menunjukkan industri telekomunikasi Indonesia tergolong tak sehat, sebab angka idealnya adalah sekitar 2%.

"Orang Indonesia itu sekitar 20% sampai 30%-nya suka gonta-ganti operator. Nah, churn rate akan makin tinggi jika promosi lebih banyak ditawarkan pada starter pack," kata Tommy Watimena, SVP Brand Costumer Segment XL.

Tommy juga mengaku bahwa perusahaannya saat ini tak terlalu menggenjot penjualan starter pack atau kartu perdana. Ia mengklaim XL lebih memilih fokus melayani pelanggan yang sudah ada pada jaringannya dengan menyediakan paket dan layanan yang lebih bervariasi.

"Kami lebih memilih menambahkan banyak pilihan paket ketimbang di starter pack, agar pelanggan lebih loyal karena dimudahkan dengan berbagai pilihan," imbuh Tommy kepada Tim Tekno Liputan6.com di Exodus Resto, Jumat (25/10/2013).

Saat ini, XL telah memiliki lebih dari 49,1 juta pelanggan yang menggunakan jaringannya. Perusahaan ini sedang berusaha untuk menambah aset dan pelanggannya dengan mengakuisisi operator selular PT Axis Telekom. (den/dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.