Sukses

Bayar COD di Platform E-Commerce Lazada Kini Bisa Pakai QRIS

Platform e-commerce Lazada menghadirkan fitur membayar dengan QRIS sebagai opsi pembayaran di tempat

Liputan6.com, Jakarta - Platform e-commerce Lazada mengumumkan fitur baru yang memungkinkan pembeli untuk melakukan pembayaran digital lewat QRIS, saat melakukan pembayaran secara Cash On Delivery (COD).

Menurut Lazada, pembayaran digital melalui QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard), saat ini sudah jadi metode pembayaran yang sering digunakan masyarakat.

Kemudahan bertransaksi hanya dengan memindai kode QR, banyaknya pilihan aplikasi dompet digital dan mobile banking, jadi salah satu alasan di balik peningkatan itu.

Maka dari itu, Lazada Indonesia memperkenalkan fitur QRIS on Delivery (QOD), atau metode pembayaran dengan pemindaian QR code, sebagai salah satu opsi pembayaran non-tunai bagi pelanggan.

Dikutip dari siaran pers, Sabtu (20/5/2023) Lazada sebelumnya juga telah menggandeng dompet digital DANA untuk menyediakan layanan pembayaran digital QRIS, bagi pelanggan yang memilih pembayaran non-tunai.

Adapun, fitur QRIS on Delivery dapat dilakukan di 80 kota di Indonesia, tempat Lazada Logistics beroperasi. Kurir akan memberikan pilihan pembayaran ini saat mengantarkan barang ke pelanggan.

Pelanggan lalu bisa memindai QRIS dengan berbagai aplikasi dompet digital dan mobile banking yang mendukung pembayaran QRIS, termasuk dengan aplikasi DANA.

Direktur Eksekutif Lazada Indonesia Ferry Kusnowo melalui keterangan tertulisnya juga mengklaim, mereka menjadi platform e-commerce pertama di Tanah Air, yang menghadirkan metode pembayaran digital secara QOD.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jumlah Pengguna QRIS Bakal Terus Bertambah

Ferry juga menambahkan, meski sistem COD masih jadi pilihan pelanggan dalam bertransaksi di Lazada, banyak pelanggan yang kadang belum atau lupa menyiapkan uang tunai saat barang datang, sehingga menyebabkan gagal pengiriman.

"Adanya QRIS on Delivery menjadikan pengiriman barang jadi semakin efisien dan aman," kata Ferry.

"Pelanggan cukup pindai dan bayar sesuai dengan harga yang harus dibayarkan, dan kurir bisa lebih cepat dalam melakukan pengiriman paket ke pelanggan," imbuhnya.

Menurut data Bank Indonesia (BI), per Desember 2022, jumlah pengguna QRIS di Indonesia mencapai 28,75 juta, jumlah ini meningkat 15,95 juta pengguna dibandingkan akhir 2021.

BI memperkirakan jumlah pengguna QRIS akan terus meningkat ke depannya karena didukung dengan peningkatan jumlah Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) yang memfasilitasi pembayaran QRIS di Indonesia.

Adapun saat ini PJSP yang sudah terdaftar di BI sebanyak 98 perusahaan, baik bank dan non-bank.

3 dari 4 halaman

Apa Itu QRIS?

Mengutip situs Bank Indonesia, QRIS adalah QR Code Indonesian Standard, yang merupakan penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code.

QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjag​a keamanannya.

Semua Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran yang akan menggunakan QR Code Pembayaran pun wajib menerapkan QRIS. Pada umumnya, kode QR dipakai untuk membuka situs web, mengunduh aplikasi, mengumpulkan poin, hingga mentransfer donasi.

Teknologi QR Code yang mudah diakses dan praktis ini memberi kenyamanan bagi banyak orang, meski begitu, sayangnya ini juga bisa dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber.

4 dari 4 halaman

Menghindari Penipuan dengan QR Code

Dengan dugaan kasus penipuan seperti yang ramai dibicarakan baru-baru ini, masyarakat pun harus lebih waspada terhadap kejahatan-kejahatan semacam ini.

Cara Terhindar dari Penipuan QR Code

Berikut ini sejumlah cara sederhana yang bisa dilakukan masyarakat, agar terhindar sebagai korban penipuan berkedok QR Code.

  1. Jangan pindai kode QR dari sumber yang jelas mencurigakan
  2. Perhatikan tautan yang ditampilkan saat memindai kode. Hati-hati jika URL telah dipersingkat. Sebaliknya gunakan mesin pencari atau toko resmi untuk menemukan apa yang dicari
  3. Lakukan pemeriksaan fisik sebelum pindai kode QR pada poster atau tanda untuk memastikan kode tidak ditempel di atas gambar asli
  4. Gunakan program seperti Kaspersky QR Scanner untuk memeriksa kode QR apakah berisi konten berbahaya atau tidak.  

(Dio/Dam)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.