Sukses

Google Kembangkan Tracker Pesaing AirTag, Pakai Kode Nama Grogu

Google dikabarkan tengah mengembangkan alat pelacak atau tracker pesaing Apple AirTag. Kabarnya, Google menggunakan kode nama Grogu untuk perangkat ini.

Liputan6.com, Jakarta - Perangkat tracker atau alat pelacak kini makin populer, terutama setelah Apple merilis AirTag, perangkat pelacak yang membuat pasar tracker makin ramai.

Meski Apple menghadapi banyak kontroversi terkait produk AirTag-nya, perangkat ini begitu banyak dipakai oleh fans Apple. Nah, Google tampaknya tidak ingin ketinggalan dengan tren ini.

Menurut leaker Kuba Wojciechowski yang cukup terpercaya, alat pelacak Google ini tengah dikembangkan untuk menjadi pesaing langsung bagi AirTag Apple. Menurut bocoran dari sumber yang sama, codename untuk produk ini adalah "grogu."

Grogu adalah nama asli dari Baby Yoda dari serial TV Disney Plus, The Mandalorian. Nama ini dianggap lucu, karena pada dasarnya, Grogu adalah akseseori kecil untuk The Mandalorian.

Menurut Wojciechowski, pelacak Google ini diklaim akan sangat mirip dengan AirTag. Perangkat ini bisa meliputi speaker yang hadir dalam berbagai warna dan dukungan konektivitas Bluetooth Low Energy serta ultra-wideband (UWB).

Bagian terakhir dianggap sangat menarik mengingat pada Pixel 6 series, Google juga menghadirkan teknologi UWB serupa. Kendati demikian, Google belum memberikan substansi nyata apa pun dengan teknologi ini.

Dengan merilis tracker grogu, Google bisa menggunakan teknologi ini dengan memungkinkan pengguna mendapatkan data lokasi yang spesifik untuk pelacak mereka.

Sayangnya, belum ada informasi apa pun tentang nama asli produk tracker Google ini. Selain itu belum diketahui kapan pesaing AirTag ini akan diluncurkan ke pasaran.

Bisa jadi, Google akan mengumumkan teknologi ini di Google I/O pada musim semi mendatang dan meluncurkan produk pada bulan Oktober di acara hardware tahunannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Manfaat AirTag, Bantu Pelacakan Koper Hilang di Bandara

Terlepas dari alat pelacak Google, perangkat tracker kini memang sangat bermanfaat. Sebelumnya Kepolisian Florida, Amerika Serikat, mengumumkan bahwa mereka berhasil melacak pencuri berkat Apple AirTag. Belum lama ini, seorang subkontraktor maskapai penerbangan ditangkap karena diduga mencuri barang senilai USD 16.000 dari bagasi di bandara Florida.

Menurut siaran pers dari Kantor Sheriff Okaloosa County, pencuri koper bernama Giovanni De Luca yang tinggal di Mary Esther ini didakwa dengan dua kejahatan besar.

Cerita bermula dari dua pengguna Apple AirTag yang berliburan ke Amerika Serikat. Keduanya mengalami insiden kehilangan koper. Tas yang semula dijadwalkan tiba pada Juli dan Agustus ternyata tidak tiba tepat waktu.

Bagasi kedua wisatawan tersebut berisi barang dan perhiasan yang nilainya hampir USD 17.000. Sheriff Okaloosa County pun menyadari adanya masalah di bandara Destin-Fort Walton dan melakukan penyelidikan.

Mengutip Gizchina, Rabu (24/8/2022), seorang pelancong mengatakan, barang bawaannya ditandai oleh polisi sebagai barang hilang atau mungkin dicuri setelah tidak sampai kepadanya. Korban mengatakan, dirinya memiliki Apple AirTag di kopernya dengan lokasi terakhir di Mary Esther.

Menurut keterangan polisi setempat, setelah menerima laporan pencurian koper, polisi langsung melakukan rujukan silang dengan petugas bandara yang tinggal di kawasan tersebut. Dari situlah polisi mempersempit penyelidikan ke staf yang tinggal di daerah Mary Esther.

3 dari 4 halaman

AirTag Dibuang dari Koper

Setelah menemukan tempat tinggal DeLuca pada 10 Agustus 2022, petugas pun menemukan barang yang dilaporkan hilang pada 9 Agustus lalu. DeLuca juga diduga mengaku membolak-balikkan koper korban pertama.

DeLuca lalu mengakui dirinya yang melakukan pencurian tersebut. Menurutnya, saat tengah mengobrak abrik bagasi, ia menemukan Apple AirTag di bagasi dan meninggalkannya. Meski begitu, dirinya tidak luput dari pelacakan polisi.

Meski tidak semua barang yang hilang berhasil ditemukan, AirTag rupanya berperan membantu polisi dalam menyelesaikan kasus tersebut.

Para pejabat pun menyebutkan, DeLuca didakwa dengan dua tudingan pencurian, yang merupakan kejahatan besar di Florida, AS. Jika terbukti bersalah, dia bisa menghadapi 5-10 tahun hukuman penjara dan denda hingga USD 10.000.

Sementara itu, kepolisian setempat mengatakan, meski Apple AirTag bisa memandu pilisi ke tersangka, Apple AirTag juga bisa disalahgunakan penjahat. Meski begitu, polisi mengakui bahwa perangkat ini bisa membawa keamanan bagi penggunanya.

4 dari 4 halaman

Pelacak Malah Dipakai untuk Bantu Aksi Kejahatan

Terlepas dari itu, ada kasus lain di mana AirTag disalahgunakan. Ceritanya, seorang wanita di Indiana, Amerika Serikat (AS) melacak kekasihnya menggunakan AirTag, untuk kemudian membunuh pacarnya tersebut dengan cara menabraknya menggunakan mobil.

Gaylyn Morris (26), awalnya percaya bahwa pacarnya Andre Smith (26), melakukan perselingkuhan. Ia lalu memantau sebuah pub tiga kali dalam sebulan untuk memantau keberadaannya.

Menurut laporan, dikutip dari Mirror, Selasa (20/6/2022), Morris menceritakan kepada beberapa saksi di tempat kejadian perkara (TKP) itu, bahwa dirinya menggunakan AirTag dari Apple.

Sekadar informasi, AirTag merupakan alat pelacak buatan Apple yang tujuannya untuk membantu menemukan barang yang hilang. Morris juga menggunakan GPS untuk memantau pergerakan Smith, karena takut dia akan bertemu wanita lain.

IndyStar memberitakan, Morris lalu mengatakan pada saksi bahwa Smith telah berselingkuh. Ia lalu mengambil botol wine kosong dan mengatakan pada saksi akan memukul wanita yang dilihatnya.

Morris disebut telah mengayunkan botol itu ke wanita tersebut. Namun Smith berhasil mencegahnya. Ketiganya pun diminta untuk keluar dari tempat minum itu saat terjadi pertengkaran.

Smith, yang tetap di pub sambil menunggu makanan, lalu keluar dari tempat itu. Sementara Morris, diduga masuk ke mobilnya untuk menunggu Smith meninggalkan pub. Penyelidik dan saksi di TKP pembunuhan mengatakan, Morris lalu menabrak Smith dengan mobilnya beberapa kali hingga tewas.

(Tin/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.