Sukses

Kasus Sam Bankman-Fried dan FTX Jadi Penipuan Keuangan Terbesar dalam Sejarah AS

Jaksa penuntut untuk Distrik Selatan New York Damian Williams menyatakan kasus Sam Bankman-Fried dan FTX menjadi penipuan keuangan terbesar dalam sejarah Amerika Serikat.

Liputan6.com, Jakarta - Eks CEO FTX Sam Bankman-Fried dilaporkan telah ditangkap di Bahama. Menurut laporan terbaru, ia kemungkinan akan diekstradisi dalam waktu singkat ke Amerika Serikat untuk diadili.

Tidak lama setelah ditangkap, jaksa penuntut untuk Distrik Selatan New York Damian Williams pun mengajukan dakwaan terhadap Sam Bankman-Fried. Dalam konferensi pers yang digelar, ia bahkan menyebut kasus FTX ini merupakan penipuan keuangan terbesar dalam sejarah Amerika Serikat (AS).

"Cukup adil untuk mengatakan bahwa [...] ini adalah salah satu penipuan keuangan terbesar dalam sejarah Amerika," tuturnya seperti dikutip dari Decrypt, Kamis (15/12/2022).

Ia pun menyebut kasus terkait Sam Bankman-Fried ini hanya dapat ditangani dengan cepat melalui koordinasi berbagai lembaga pemerintah. Pernyataan Damian tentang kasus FTX ini bukannya tanpa alasan.

Dilansir The Verge, ada beberapa faktor yang membuat kasus Sam Bankman-Fried ini bisa disebut penipuan terbesar. Salah satunya adalah pernyataan Sam-Bankman-Fried yang mengklaim dirinya tidak tahu apa yang terjadi di Alameda Research dan ia tidak menjalankan operasional perusahaan tersebut.

Padahal, menurut pengaduan CFTC, hal itu tidak sepenuhnya benar. Sebab, Sam Bankman-Fried diketahui merupakan sosok yang menandatangani rekening akun bank Alameda Research.

Ia juga diketahui memiliki otoritas langsung untuk semua keputusan, perdagangan, investasi, dan keuangan utama Alameda. Bahkan, ia disebut melakukan komunikasi langsung dengan personal senior dari Alameda.

Tidak hanya itu, meski CEO Alameda Caroline Ellison menyatakan FTX dan Alameda merupakan dua perusahaan yang terpisah secara operasional, CFTC mengungkap pernyataan itu keliru.

Alasannya, Sam Bankman-Fried dan manager senior di masing-masing perusahaan memiliki akses pada sistem maupun akun satu sama lain. Kedua perusahaan itu juga berbagi ruang kantor, termasuk karyawan kunci, teknologi dan hardware, kekayaan intelektual, hingga sumber daya lainnya.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Temuan Lain CFTC

Lalu, FTX dan Alameda dilaporkan juga menggabungkan serta memperdagangkan dana pelanggan. CFTC bahkan mengklaim Sam Bankman-Fried bersama orangtuanya termasuk karyawan di FTX dan Alameda menggunakan dana nasabah untuk keuntungan pribadi.

Mereka menggunakan dana nasabah itu untuk membeli rumah mewah, jet pribadi, pinjaman pribadi, hingga sumbangan politik.

Dana nasabah juga sempat dipakai untuk membiayai iklan Super Bowl yang dibintangi Larry David dan disponsori FTX Arena di Miami.

Temuan lain dari CFTC adalah persyaratan layanan FTX yang mengatakan tidak ada aset digital di akun nasabah dipakai atau dipinjamkan ke FTX Trading ternyata bohong. Nyatanya, nasabah tidak tahu dana mereka digunakan oleh Alameda Research.

3 dari 5 halaman

Eks CEO Pertukaran Kripto FTX Sam Bankman-Fried Ditangkap di Bahama

Sebelumnya, eks CEO FTX Sam Bankman-Fried yang bangkrut kemungkinan besar tidak akan bersaksi di depan Kongres Amerika Serikat (AS) pada hari ini, Selasa (13/12/2022).

Sebab, Kantor Kejaksaan Agung Bahama, mengumumkan bahwa Bankman-Fried telah ditangkap dan kemungkinan akan diekstradisi dalam waktu singkat kembali ke AS untuk diadili.

Penangkapan ini terjadi setelah kantor kejaksaan menerima pemberitahuan resmi dari AS bahwa mereka telah mengajukan tuntutan pidana terhadap Sam Bankman-Fried dan kemungkinan akan meminta ekstradisinya. Demikian seperti dikutip dari Engadget.

Berita penangkapan ini tentunya tidak mengejutkan, mengingat pada Jumat lalu, Departemen Kehakiman mengatakan bahwa pihaknya terus memantau kebangkrutan FTX, yang diperkirakan akan merugikan lebih dari satu juta orang.

Pejabat Departemen Kehakiman membuat pernyataan tersebut saat bertemu dengan tim kebangkrutan crypto exchange untuk membahas apakah FTX telah secara tidak benar memindahkan ratusan juta dolar menjelang kebangkrutannya pada November 2022.

 

4 dari 5 halaman

Sam Bankman-Fried Bersaksi di Depan Kongres AS

Bankman-Fried dijadwalkan akan bersaksi di hadapan Kongres di Komite Jasa Keuangan DPR. Namun, seperti yang dijelaskan oleh Pengacara AS Damian Williams dalam tweet-nya, Bankman-Fried telah ditahan berdasarkan dakwaan tertutup.

“Jelas, saya membuat banyak kesalahan. Ada hal-hal yang akan saya berikan apa pun untuk dapat dilakukan lagi. Saya tidak pernah berniat melakukan penipuan pada siapa pun,” kata Bankman-Fried kepada New York Times, baru-baru ini.

Pengacara perusahaan menegaskan pada Senin (menjelang berita penangkapan) bahwa Bahama sebagai entitas pemerintahan telah berkolusi dengan Bankman-Fried untuk membantu memindahkan dana haram dari semua transaksi mencurigakan yang terjadi--tepat sebelum kebangkrutan ke dompet kripto--dikendalikan oleh regulator Bahama.

Sebelumnya, Sam Bankman-Fried (SBF) telah setuju untuk bersaksi di hadapan House Committee on Financial Services setelah ketua komite, Anggota Kongres Maxine Waters, dengan sopan mengundangnya untuk bersaksi beberapa kali.

“Saya masih tidak memiliki akses ke sebagian besar data saya  profesional atau pribadi. Jadi ada batasan untuk apa yang bisa saya katakan, dan saya tidak akan membantu seperti yang saya inginkan. Saya bersedia bersaksi pada tanggal 13,” kata SBF dalam cuitan di Twitter, dikutip dari Bitcoin.com, Senin (12/12/2022).

SBF menambahkan, akan mencoba untuk membantu selama persidangan, dan menjelaskan apa yang bisa tentang solvabilitas FTX AS dan pelanggan Amerika, jalur yang dapat mengembalikan nilai kepada pengguna secara internasional.

“Saya telah menganggap diri saya sebagai CEO teladan, yang tidak akan menjadi malas atau terputus, yang membuatnya jauh lebih merusak ketika saya melakukannya. Saya minta maaf. Semoga orang bisa belajar dari perbedaan antara siapa saya dulu dan siapa saya seharusnya,” jelas SBF dalam cuitan lanjutan. 

Sidang kongres lainnya dijadwalkan pada 14 Desember 2022. Senator AS Sherrod Brown (D-Ohio), ketua Komite Urusan Perbankan, Perumahan, dan Perkotaan, mengirim surat kepada Bankman-Fried minggu lalu meminta dia untuk bersaksi. 

FTX mengajukan kebangkrutan pada 11 November dan Bankman-Fried mengundurkan diri sebagai CEO. Perusahaan sekarang sedang diselidiki untuk berbagai tuduhan, termasuk kesalahan penanganan dana pelanggan. CEO baru FTX, John Ray, mengatakan kepada pengadilan kebangkrutan.

(Dam/Isk)

5 dari 5 halaman

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.