Sukses

Telkom Gandeng ISI Yogyakarta Dorong Potensi Kesenian Lewat Blockchain dan Metaverse

Telkom menggandeng Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta mengembangkan potensi kesenian dengan memanfaatkan teknologi blockchain dan metaverse.

Liputan6.com, Jakarta PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menggandeng Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta mengembangkan potensi kesenian dengan memanfaatkan teknologi blockchain dan metaverse

GM Witel (Wilayah Usaha Telekomunikasi) Telkom Yogyakarta, Agus Faisal, menuruturkan langkah ini dilakukan sebagai salah satu opsi baru untuk memberdayakan ekonomi kreatif di dunia virtual.

"Selain menyediakan blockchain platform dan metaverse, kami juga melakukan sinergi kolaboratif dalam rangka pengembangan dan pemberdayaan kompetensi digital bagi mahasiswa serta dosen melalui program kuliah umum, workshop, kerja praktik industri, dan internship di lingkungan Telkom,” kata Agus melalui keterangannya, Senin (26/7/2022).

Menjawab tantangan transformasi digital, Telkom melalui divisi Digital Business and Technology (DBT), telah menciptakan berbagai inovasi yang melahirkan beragam produk digital di bawah payung Leap-Telkom Digital.

Untuk diketahui, pengembangan blockchain platform dan dunia metaverse ini didukung oleh Anton Wahyu Pramono yang menjabat sebagai SM Emerging Technology Platform Telkom.

Lalu ada juga ruang untuk para kreator seni 2D dan 3D yang dipimpin oleh Chapter Leader Design and Enterprise Telkom Aris Bachtiar.

Dalam kolaborasi Telkom dan ISI Yogyakarta diharapkan sinergi bisa tercipta menghadirkan talenta digital dengan kapabilitas menjadi kreator konten 2D dan 3D yang unggul.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pemberdayaan Ekonomi Kreatif

Tujuan dari kerjasama itu dinilai Agus untuk bersama-sama mengeksplorasi proof of concept and market blockchain platform dan metaverse sebagai media untuk pemberdayaan ekonomi kreatif, khususnya komunitas seniman atau kreator di lingkungan ISI.

Sementara itu, Pembantu Rektor I ISI Stepanus Hanggar Budi Prasetya mengharapkan kolaborasi kedua pihak dapat memperluas wacana seni dalam dunia digital untuk masa depan.

Termasuk memberikan ruang bagi talenta dan potensi mahasiswa dalam seni dengan berkarya melalui media digital dan ruang siber, serta pengembangan platform seni berbasis teknologi informasi.

Stepanus mengatakan kerja sama ini menjadi pilot project ISI dan Telkom untuk pemanfaatan teknologi informasi dalam dunia seni.

"Dalam hal ini seni bisa melakukan adaptasi, inovasi, dan bersinergi dengan teknologi serta menjadi bagian dari perubahan dalam cara mempresentasikan dan menghadirkan karya seni yang mengikuti perkembangan teknologi,” ujar Stepanus memungkaskan.

3 dari 3 halaman

Infografis jejak seni grafiti di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.