Sukses

Elon Musk Ingin Ubah Kebiasaan Buka HP di Pagi Hari Jadi Olahraga

Elon Musk mengakui bahwa kebiasaan mengecek HP di pagi hari adalah kebiasaan yang mengerikan.

Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk mengatakan bahwa dirinya punya kebiasaan buruk saat pagi hari, yang tampaknya juga dilakukan oleh banyak orang, yaitu bangun dan melihat ponsel.

Orang terkaya di dunia itu pun mengakui bahwa meski dirinya tidak suka berolahraga, tampaknya dia harus melakukannya. Hal itu ia ungkapkan setelah dikritik sang ayah karena punya pola makan yang buruk.

"Saya harus berolahraga dan berada dalam kondisi yang lebih baik," kata bos Tesla itu, dikutip dari New York Post, Kamis (18/8/2022).

"Saya sebenarnya tidak terlalu suka berolahraga, tapi saya harus melakukannya," ucapnya menambahkan.

Dalam salah satu episode podcast Full Send, Elon Musk mengatakan, rutinitasnya di pagi hari adalah bangun jam 09.00 atau 09.30, lalu segera mengecek HP-nya.

Musk mengakui bahwa kebiasaan itu adalah "kebiasaan yang mengerikan" dan dia ingin mengubahnya dengan olahraga.

"Saya akan beralih dari melihat ponsel saya ketika saya bangun untuk berolahraga setidaknya selama 20 menit, kemudian baru mengecek ponsel saya," ujarnya.

Ayah Elon Musk, Errol Musk, sebelumnya tidak bangga dengan putranya dan ingin agar Elon meminum pil diet demi menurunkan berat badan.

"Elon sangat terbangun dengan baik dan dia sangat, sangat kuat, tapi dia makan dengan buruk," kata insinyur 79 tahun asal Afrika Selatan itu.

Errol pun sudah merekomendasikan putranya untuk meminum pil penurun berat badan yang disebut garcinia cambogia, yang ia klaim dapat membantunya menurunkan berat badannya beberapa kilogram.

Komentar Errol sendiri dilontarkannya setelah foto Elon Musk yang sedang telanjang data muncul pada bulan Juli lalu.

"Haha sial, mungkin saya harus lebih sering lepas baju... free the nip," seloroh Musk menanggapinya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Elon Musk Tantang CEO Twitter Debat Terbuka Soal Akun Bot

Perseteruan antara Elon Musk dan Twitter sementara itu semakin memanas. Setelah menuduh perusahaan platform media sosial itu melakukan penipuan, Bos Tesla tersebut menantang CEO Twitter untuk debat terbuka.

Disebutkan, Elon Musk menantang Parag Agrawal untuk debat terbuka terkait persentase bot di platform media sosial tersebut.

Adapun tantangan debat kepada Parag Agrawal ini merupakan tanggapan Bos Tesla dan SpaceX tersebut terhadap thread dukungan kasus hukum terhadap Twitter.

Elon Musk pun kemudian melakukan polling, dengan bertanya apakah mereka percaya akun palsu di Twitter kurang dari 5 persen pengguna harian media sosial itu.

Dua opsi adalah "Ya" dan "Lmaooo tidak," dimana hingga berita ini di-publish ada sekitar 66,1 persen suara mengatakan tidak.

Diketahui, pengadilan Delaware telah mengabulkan permintaan Twitter untuk mempercepat sidang gugatan terhadap Elon Musk setelah bos SpaceX itu menyatakan pembatalan akuisisi perusahaan.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Argumen Bot Adalah Itikad Buruk Elon Musk

Dalam sidang pendahuluan atau hearing di hari Selasa, waktu setempat, Hakim Kathaleen McCormick mengatakan persidangan akan digelar selama lima hari pada bulan Oktober 2022 mendatang.

Mengutip The Verge, Rabu (20/7/2022), dalam argumen lisan di hadapan hakim, Twitter mengklaim argumen bot Musk adalah itikad buruk untuk mundur dari kesepakatan, karena kasus penyesalan pembeli akut.

Twitter awalnya menginginkan tanggal sidang gugatan tersebut di bulan September mendatang, sementara Musk mengajukan tanggal pada bulan Februari 2023.

Namun akhirnya, sidang Twitter vs Elon Musk bakal digelar selama lima hari pada bulan Oktober mendatang, atau lebih panjang dari yang diajukan perusahaan. Tanggal pastinya belum dijadwalkan.

Pengacara Twitter William Savitt mengatakan, ketidakpastian yang sedang berlangsung di sekitar kesepakatan itu, merugikan perusahaan "setiap jam, setiap hari."

"Tuan Musk telah dan tetap terikat kontrak untuk menggunakan upaya terbaiknya demi menutup kesepakatan ini," kata pihak Twitter. "Apa yang dia lakukan adalah kebalikan dari upaya terbaik. Itu sabotase."

4 dari 4 halaman

Twitter Salahkan Elon Musk karena Kehilangan Cuan

Twitter sendiri menyalahkan Elon Musk atas penghasilannya yang lebih kecil ketimbang perkiraan. Menurut Twitter, jika Elon Musk tidak hadir dan berencana membeli Twitter, pendapatan Twitter bakal sedikit lebih besar.

Hal ini dikatakan Twitter dalam rilis pendapatan kuartal keduanya. Mengutip The Verge, Minggu (24/7/2022), Twitter menuding Elon Musk jadi faktor yang membuat pendapatannya turun dari USD 1,19 miliar (Rp 17,8 triliun) menjadi USD 1,18 miliar (Rp 17,6 triliun).

Meski begitu, masuknya Elon Musk bukan satu-satunya alasan Twitter menghadapi masalah pendapatan. Perusahaan juga menyebut, masalah pada industri periklanan dan kondisi ekonomi secara umum.

"Ketidakpastian terkait akuisisi Twitter yang tertunda oleh afiliasi Elon Musk menjadi masalah paling spesifik bagi Twitter," kata The Verge.

Sebelumnya pada April 2022 lalu, Elon Musk beli Twitter. Beberapa minggu setelahnya, Elon Musk mundur dari perjanjian tersebut.

(Dio/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.