Sukses

Airbnb Setop Beroperasi di Rusia dan Belarusia

CEO Airbnb Brian Chesky mengumumkan bahwa perusahaan telah menghentikan operasi di Rusia dan Belarusia.

Liputan6.com, Jakarta Airbnb menghentikan operasi di Rusia dan Belarusia. Keputusan perusahaan diumumkan oleh sang CEO Brian Chesky dalam sebuah tweet.

"Airbnb menangguhkan semua operasi di Rusia dan Belarusia," tulis Chesky melalui akun Twitter pribadinya @bchesky.

Menurut laporan Reuters, seperti dikutip dari Engadget, Jumat (4/3/2022), operasi Airbnb yang berhenti sementara termasuk sekitar 90.000 persewaan jangka pendek aktif pada berbagai platform di Rusia dan lebih dari 1.800 di Belarusia.

Terkait invasi Rusia ke Ukraina, Chesky pada Senin minggu ini, menawarkan tempat tinggal gratis untuk 100.000 pengungsi Ukraina yang melarikan diri ke negara-negara Eropa termasuk Polandia, Jerman, Hongaria, dan Rumania.

Beberapa pengguna Airbnb juga mengambil sikap sendiri, di mana sejumlah masyarakat membeli persewaan Airbnb di Ukraina untuk membantu mendapatkan uang bagi penduduk yang menghadapi kesulitan ekonomi.

"Saya dan istri baru saja memesan apartemen Anda selama satu minggu, tetapi tentu saja kami tidak akan berkunjung. Ini hanya agar Anda dapat menerima sejumlah uang," tulis seorang pengguna kepada seorang penyewa Airbnb di Ukraina.

Airbnb juga telah setuju untuk membebaskan biaya tamu dan tuan rumah untuk semua pemesanan di Ukraina.

Hingga berita ini naik, Chesky belum mengungkap kapan perusahaan akan kembali membuka layanannya di Rusia dan Belarusia.  

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Airbnb Pertimbangkan Pembayaran Kripto

Sebelumnya, Chesky meminta saran kepada pengguna melalui akun Twitter pribadinya mengenai apa saja kira-kira yang akan Airbnb luncurkan pada 2022. 

Dilansir dari Bitcoin.com, Jumat (7/1/2022), Chesky mengungkapkan menerima 4.000 saran, mencatat yang paling populer adalah agar perusahaannya menerima pembayaran menggunakan aset kripto. 

Saran teratas lainnya adalah untuk tampilan harga yang jelas, program loyalitas tamu, biaya pembersihan yang diperbarui, masa inap dan diskon yang lebih lama, layanan pelanggan yang lebih baik, dan ruang komersial.

Hingga saat ini, opsi pembayaran yang ditawarkan Airbnb di sebagian besar negara adalah Visa, Mastercard, Amex, JCB, dan “kartu debit yang dapat diproses sebagai kartu kredit” Apple Pay, Google Pay, dan Paypal.

 

3 dari 4 halaman

Revolusi Kripto

Namun, cryptocurrency sampai saat ini belum menjadi opsi pembayaran di Airbnb.

“Kami pasti sedang menyelidikinya, seperti revolusi dalam perjalanan, jelas ada revolusi yang terjadi di kripto,” kata Chesky saat ditanya apakah Airbnb sedang mempertimbangkan untuk menerima cryptocurrency sebagai pembayaran. 

Memperhatikan Pendiri dari Coinbase adalah karyawan awal, Chesky mengungkapkan, “Kami telah mengikuti ruang tersebut untuk waktu yang cukup lama.” 

Airbnb mengoperasikan pasar online di industri perjalanan. Berdasarkan data dari situs resminya, saat ini ada lebih dari 5,6 juta mitra di seluruh dunia.

Sejak diluncurkan pada 2007, Airbnb telah melayani lebih dari 1 miliar pelanggan dan lebih dari 4 juta tuan rumah yang telah mendaftarkan properti mereka di platform.

4 dari 4 halaman

Infografis Reaksi Global terhadap Serbuan Rusia ke Ukraina

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.